Nasi Uduk dan Tamu dari Dunia Lain

0
(0)

Malam itu terasa sedikit berbeda di warung kecil di pojok pasar, tempat Bu Siti biasa berjualan nasi uduk sejak pagi buta hingga larut malam. Lampu-lampu jalan yang redup dan suasana sunyi di sekitar pasar membuat malam terasa mencekam. Biasanya, malam hari hanya dihiasi suara gemericik air got dan gemerisik angin yang meniup daun-daun kering. Namun malam itu, entah kenapa, Bu Siti merasa ada sesuatu yang aneh.

Di bangku kayu di depan warungnya, dua lelaki yang tak dikenal duduk terdiam. Mereka tampak seperti pelanggan biasa, tapi ada yang membuat Bu Siti tak tenang. Pakaian mereka terlihat kusam dan usang, seolah-olah baru saja keluar dari film hitam putih. Salah satunya memakai peci hitam, sementara yang lain tampak memegang sebuah kantong plastik besar yang penuh dengan sesuatu yang tidak bisa dikenali.

“Bu, nasi uduknya satu lagi, ya,” ujar salah satu lelaki, suaranya berat dan terdengar seolah keluar dari kedalaman yang asing.

Bu Siti terdiam sejenak, menahan diri dari rasa takut yang tiba-tiba merayap. Ia buru-buru menyajikan nasi uduk yang mereka minta. Namun, tangan gemetarnya tidak bisa disembunyikan saat ia meletakkan piring di depan lelaki itu.

“Ini, Pak… nasi uduknya,” ujarnya, berusaha terdengar tenang.

Lelaki itu tersenyum samar. “Terima kasih, Bu.”

Saat Bu Siti hendak kembali ke dapur, suara gesekan dari arah belakang warungnya terdengar pelan. Sesuatu seperti suara rantai yang diseret di lantai. Jantungnya berdegup kencang, dan keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Ia mencoba menoleh, namun sepertinya tidak ada apa-apa di sana.

Baca Juga:  Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekakechuu #09

“Bu, ada yang salah?” tanya lelaki yang duduk di bangku, kali ini nadanya terdengar lebih tegas.

“Enggak, Pak… enggak ada apa-apa,” jawab Bu Siti tergagap, sambil melirik ke arah belakang warung. Tatapannya kembali pada dua lelaki itu, tetapi kini ia merasa ada sesuatu yang sangat aneh. Mereka tidak menyentuh makanan mereka sama sekali. Piring nasi uduk yang tadi ia hidangkan masih utuh.

“Kenapa, Pak? Nasi uduknya nggak enak?” tanya Bu Siti, mencoba bersikap ramah.

Lelaki yang memakai peci menatapnya dengan mata yang terasa menusuk, lalu tertawa kecil. “Enak, Bu… sangat enak. Tapi kami belum bisa makan sekarang.”

Ucapan itu membuat Bu Siti merasa semakin tidak nyaman. Sejak ia berjualan di pasar ini, tidak pernah ada kejadian yang terasa seaneh ini. Namun, rasa penasaran mulai menguasai pikirannya. Ia harus tahu siapa sebenarnya dua lelaki ini.


Tak lama kemudian, suasana pasar mulai sepi. Pedagang lain sudah berkemas dan pulang, meninggalkan warung nasi uduk Bu Siti sebagai satu-satunya tempat yang masih buka. Dua lelaki itu tetap diam di tempat mereka, tak bergerak, hanya duduk di bangku kayu yang mulai kotor oleh debu pasar.

Sambil berusaha tenang, Bu Siti membersihkan meja-meja kosong di sekitarnya. Namun setiap kali ia melewati mereka, perasaan takut semakin besar. Ia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa mereka bukan pelanggan biasa.

Tiba-tiba, salah satu dari mereka berdiri, menghadap ke arah jalanan yang mulai gelap. “Kami sudah harus pergi,” katanya pelan, suaranya datar.

Baca Juga:  Langkah Misterius di Stasiun Kalibata

“Loh, Pak, uang nasinya belum…” Bu Siti terhenti saat lelaki itu meletakkan kantong plastik yang ia bawa di atas meja. “Ini bayarannya, Bu,” katanya sambil tersenyum, kemudian berjalan pergi dengan langkah perlahan bersama temannya.

Bu Siti menatap kantong plastik itu dengan bingung. Kantong itu penuh, tampak berat dan tidak biasa. Perlahan, ia mendekat dan memutuskan untuk membukanya. Saat kantong itu terbuka, ia tersentak mundur. Isinya penuh dengan uang kertas, lusuh dan lapuk seperti sudah bertahun-tahun disimpan di tempat lembap.

Namun yang lebih membuatnya terkejut adalah tanggal yang tertera di uang tersebut. Semua uang yang ada di dalam kantong itu adalah uang keluaran tahun 1980-an.

“Ya Tuhan… siapa mereka tadi?” bisik Bu Siti, tangan dan lututnya bergetar.


Esok harinya, saat Bu Siti menceritakan kejadian itu kepada para pedagang lain di pasar, suasana langsung hening. Wajah mereka tampak pucat, beberapa di antaranya saling berpandangan dengan ekspresi kaget.

“Loh, Bu Siti gak tau, ya?” tanya seorang pedagang sembari mendekatinya. “Dua lelaki itu, mereka bukan manusia biasa.”

Bu Siti menelan ludah, menunggu penjelasan. “Dua tahun lalu, ada dua tukang sayur yang biasa lewat sini tiap pagi. Mereka selalu mampir makan di warung ini. Tapi suatu malam, gerobak mereka ketabrak kereta waktu nyebrang rel di ujung pasar. Keduanya meninggal di tempat,” jelas pedagang itu dengan nada pelan.

“Jadi… mereka yang semalam itu?” Suara Bu Siti nyaris tak keluar.

Baca Juga:  Obrolan Gelap di Warung Kopi

Pedagang itu mengangguk, lalu menunjuk ke arah rel kereta yang ada di belakang pasar. “Iya, Bu. Banyak yang bilang, mereka suka kembali malam-malam. Mungkin karena dulu mereka sering makan di sini.”

Tiba-tiba, Bu Siti merasakan bulu kuduknya berdiri. Ia ingat betul suara gesekan rantai yang terdengar malam sebelumnya. Itu pasti suara dari gerobak sayur mereka, yang biasa mereka dorong melewati pasar ini.


Saat malam tiba, Bu Siti memberanikan diri membuka kantong plastik berisi uang itu sekali lagi. Ia mencoba menghitungnya, berharap ada yang bisa ia gunakan. Namun setiap lembar yang ia pegang, semakin jelas bahwa uang itu tak lagi berlaku. Uang yang sudah rusak dan tak bisa dipakai di mana pun. Ia termenung memandang uang-uang tersebut, bingung harus berbuat apa.

Namun tiba-tiba, terdengar suara yang membuatnya tertawa lepas. Di balik kantong plastik itu, tertulis dengan jelas, “Uang mainan anak-anak.”

Boleh Dong Komennya

Terima kasih sudah membaca sampai akhir! Gimana menurut kalian, apakah twist di cerita ini sesuai dugaan atau malah mengejutkan? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar! Kalau punya pengalaman seru atau cerita horor komedi yang mirip dengan cerita ini, jangan ragu untuk cerita juga, ya. Kita diskusi bareng di sini!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 44 Comments

  1. trabaja.talendig.com

    Wenn ein HGH-Mangel im Erwachsenenalter auftritt,
    tritt er typischerweise zusammen mit einer Konstellation anderer Hypophysenmängel auf.
    Ein Prolaktinom, ein Hypophysentumor, der das Hormon Prolaktin übermäßig ausschüttet,
    löst typischerweise einen HGH-Mangel aus, obwohl Bestrahlung oder Operation die Ursache
    sein können. Wenn die Masse groß genug wird, kann es zu Fortpflanzungsstörungen kommen und/oder das Sehvermögen beeinträchtigen .
    Zusätzlich zum Knochenwachstum verursacht HGH das Wachstum und die Verhärtung von Herzgewebe in einem Prozess,
    der als biventrikuläre konzentrische Hypertrophie bezeichnet wird und
    das Risiko einer Herzinsuffizienz erhöht.
    Kinder, die deutlich kürzer sind als andere Kinder
    ihres Alters und weniger als zwei Zentimeter pro Jahr wachsen, sind häufige
    Symptome von Wachstumshormonmangel. Die Ergebnisse deuten darauf
    hin, dass der Lipoprotein-Stoffwechsel durch den Wachstumshormonmangel
    verändert wird, was das Risiko für Herz-Kreislauf-Erkrankungen erhöht.
    In Schweden wurden 104 Patienten mit Wachstumshormonmangel
    auf ihr kardiovaskuläres Krankheitsrisiko untersucht.
    Diese Patienten hatten eine höhere Körpermasse und
    Triglyceridkonzentrationen im Vergleich zu Kontrollen. Mit dem Alter nimmt das menschliche Wachstumshormon ab und kann die Ursache
    dafür sein, dass ältere Menschen nicht mehr in der Lage sind, schnell Knochen zu
    bilden oder zu ersetzen. Das IGF-1/Wachstumshormon-Duo stimuliert knochenbildende und knochenresorbierende
    Zellen, was zu einer erhöhten Knochenmasse führt.
    Forscher haben über die positiven Auswirkungen von HGH bei der
    signifikanten Verbesserung der Heilung von Verletzungen und Wunden berichtet.

    Nach solchen Behandlungszyklen tritt keine Fettleibigkeit auf und die Nebenwirkungen sind
    reversibel. Nehmen Sie keine an Diabetes leidenden Personen und Personen mit hohem Blutdruck auf.
    Nach 20 Jahren wird die normale Wachstumshormon Bildung um 15%
    für jede de reduziertyatiletiya. Verbesserte Produktion von Wachstumshormon, die wiederum bewirkt, dass
    bei solchen Krankheiten Erwachsenen wie Akromegalie.
    Die Krankheit provoziert das Wachstum von Knorpelgewebe, die
    Nase zu erhöhen, die Ohren, der Körper seine vorherigen richtigen Proportionen verliert.
    Wachstumshormonmangel auftreten kann, sowohl wegen der fehlenden Hypophysenvorderlappen Sekretion und Stoffwechselstörungen aufgrund von Funktionsstörungen von Somatomedinen. Das Problem
    kann auch in der Schädigung des Hypothalamus liegen,
    die mit einer inadäquaten oder inkorrekten Entwicklung von Releasing-Faktoren einhergeht.

    Aber seine Fähigkeit, den Fettabbau zu erhöhen,
    Verbesserung Workout Recovery-Zeit, und zu heilen alte Verletzungen hat sicherlich einige Verwendung für Athleten. Für eine Weile, HGH testing wasn’t available to sports
    leagues as a outcome of there was no reliable way to take
    a look at it. Hingegen, that’s changed fairly a bit, und alle wichtigen Profisport
    haben HGH Exams verfügbar. Kommt es zu einer Funktionsstörung des HVL (durch Tumoren, aber auch Strahlenschäden oder
    Entzündungen – Tabelle 1), so sind die hypophysären Teilfunktionen unterschiedlich empfindlich
    für Schädigungen. Am empfindlichsten ist die Fähigkeit zur Produktion von Wachstumshormon, stabiler
    ist die Fähigkeit zur Produktion von LH und FSH,
    gefolgt von TSH. Am stabilsten, weil wohl am lebenswichtigsten, ist
    die Fähigkeit zur Ausschüttung von ACTH und Cortisol.
    Insofern kann ein GH-Mangel isoliert, häufig aber auch in Kombination mit anderen Störungen hypophysärer Funktionen auftreten.
    Daher spielen die Sportler mit ihrer Morphologie, indem sie verschiedene Kategorien von Wachstumshormonen kaufen. Das Ziel des Einsatzes von basischem
    hGH war es, die Entwicklung bei verkümmerten Kindern zu beschleunigen. Bald darauf entdeckten die Sportler diese Vorteile und zögerten nicht, es zu
    verwenden. Rugby ist eine Disziplin, die viel körperliche Stärke und Kraft erfordert.
    Obwohl die Strategie ein wichtiges Component für den Sieg einer
    Mannschaft ist, steht die Leistung des einzelnen Spielers im Vordergrund.

    Wenn sie sich in ein Gedränge werfen, einen Take A Look
    At verwandeln oder einen gegnerischen Spieler angreifen, müssen sie ein Maximum an Energie freisetzen. Um in diesem Sport bessere Leistungen zu erzielen, ist die Verwendung von hGH ein unbestreitbarer Vorteil.

    Das zieht sich durch alle Wettkämpfe, von der Leichtathletik
    über Radfahrer & Schwimmer bis hin zum Powerlifting.
    Viele Athleten versprechen sich von der teuren Wunderwaffe einen leistungssteigernde Effekt, eine rasche Regeneration nach dem Sport und effektiveren Muskelaufbau
    sowie Fettabbau. Achten Sie besonders darauf, wie Ihr Körper reagiert und ob Sie irgendwelche unerwünschten Reaktionen feststellen. Ernähren Sie sich
    gesund, bewegen Sie sich regelmäßig und gehen Sie
    gesunde Gewohnheiten ein, um Ihre allgemeine Gesundheit und Ihr Wohlbefinden zu verbessern.
    Mit Synonymen wie Somatotropin, GH und hGH ist dieses Hormon in der Medizin weit verbreitet.
    Es wird nicht nur in der Humanmedizin, sondern auch in der Sportmedizin und bei Anti-Aging-Therapien eingesetzt.
    Doch bevor wir uns diesen Anwendungen widmen, ist es wichtig zu verstehen, wie hGH im Körper wirkt.
    Es gibt keine Hinweise darauf, dass die Einnahme von hGH gesunden Frauen (mit normalem Wachstumshormonspiegel) das
    Aussehen sperriger Muskeln verleiht. Es kann Frauen helfen, Fett zu verlieren und Muskelmasse aufzubauen,
    aber dies hängt von vielen Eigenschaften ab,
    die für jede Frau spezifisch sind.
    Dieses sehr reichlich vorhandene Hormon wird von der Hirnanhangdrüse ausgeschüttet.
    Während des Wachstums in der Pubertät ist seine Produktion extrem hoch.
    Es spielt keine Rolle, ob Sie ein eingefleischter Bodybuilder oder ein Anfänger sind, auf Growth-hormone.internet finden Sie die Informationen,
    die Sie suchen.

    References:

    trabaja.talendig.com

Leave a Reply