Dasar Teoretis dan Pemikiran Sistematis dalam Penelitian

  • Post author:
  • Post category:Kabar
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:8 mins read
0
(0)

“Dasar Teoretis dan Pemikiran Sistematis dalam Penelitian” menggambarkan dua elemen penting dalam penelitian:

  1. Dasar Teoretis: Menyediakan kerangka konseptual yang mendasari penelitian, membantu peneliti memahami hubungan antar variabel melalui teori-teori yang relevan.
  2. Pemikiran Sistematis: Menggambarkan cara peneliti merencanakan dan melaksanakan penelitian secara logis, termasuk pengembangan hipotesis dan metode pengumpulan data.

Keduanya saling melengkapi dalam menyusun landasan yang kuat untuk penelitian yang valid dan terpercaya. Sama halnya Dalam sebuah artikel yang saya resume dan baca dari artikel yang berjudul Landasan teori dan kerangka berpikir, Landasan teori adalah konsep atau kumpulan teori yang digunakan sebagai dasar ilmiah untuk mendukung dan menjelaskan fenomena atau hubungan variabel yang diteliti. Dalam penelitian, landasan teori memberikan kerangka pemikiran yang membantu menjelaskan latar belakang masalah dan membangun argumen ilmiah.

Landasan teori juga berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk memahami bagaimana variabel-variabel penelitian saling terkait dan membantu dalam pengembangan hipotesis atau tujuan penelitian yang lebih jelas. Sementara Kerangka berpikir adalah struktur logis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel atau konsep yang diteliti dalam sebuah penelitian.

. Kerangka ini membantu peneliti menyusun alur pemikiran yang sistematis tentang bagaimana variabel-variabel tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Biasanya, kerangka berpikir diturunkan dari landasan teori yang mendukung penelitian dan sering disajikan dalam bentuk diagram atau alur untuk memperjelas hubungan antara variabel independen, dependen, moderator, atau kontrol dalam penelitian. Selanjutnya ada beberapa elemen yang menurut saya penting untuk memuat landasan teori seperti :

  1. Pemilihan teori yang relevan, Teori yang dipilih harus memiliki hubungan langsung dengan masalah yang diteliti.
  2. Deskripsi teori, Teori harus dijelaskan secara rinci agar pembaca memahami bagaimana teori ini berkaitan dengan penelitian.
  3. Kajian literatur empiris, Peneliti perlu meninjau dan merujuk pada penelitian terdahulu yang menggunakan teori yang sama atau serupa untuk menunjukkan bukti empiris yang mendukung.
  4. Pengembangan hipotesis, Dari teori yang telah dibahas, peneliti dapat merumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.
Baca Juga:  Aplikasi pendukung dalam pengerjaan penelitian

Nah ada 2 macam jenis studi kasus dan cara penulisan landasan teori yaitu :

1. Landasan Teori Penelitian Kuantitatif dalam dasar teoretis

Landasan teori dalam penelitian kuantitatif adalah kerangka dasar yang digunakan untuk mendukung hipotesis dan menjelaskan hubungan antara variabel yang akan diuji. Landasan teori ini berperan penting dalam memberikan penjelasan ilmiah yang relevan berdasarkan teori atau penelitian terdahulu, yang membantu peneliti merumuskan hipotesis yang akan diuji melalui metode statistik. Dalam penelitian kuantitatif, landasan teori harus kuat dan bersifat empiris, memberikan arahan yang jelas untuk pengujian data serta memvalidasi hasil penelitian.

Contoh : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Landasan teori penelitian ini mengacu pada Teori Kepemimpinan Situasional oleh Hersey dan Blanchard, yang menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan bergantung pada gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kematangan karyawan. Dalam konteks ini, teori tersebut menjelaskan bagaimana variasi gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan. Penelitian terdahulu yang mengukur hubungan gaya kepemimpinan dan kinerja menjadi rujukan untuk membangun hipotesis: “Gaya kepemimpinan yang tepat akan meningkatkan kinerja karyawan

Selanjutnya adalah contoh kerangka berpikir untuk studi kasus pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan:

  1. Identifikasi variabel:
  2. Variabel independen: Gaya kepemimpinan (misalnya, kepemimpinan demokratis, otokratis, atau situasional).
  3. Variabel dependen: Kinerja karyawan (dilihat dari produktivitas, kepuasan kerja, dan efektivitas).
  4. Penjelasan hubungan antar variabel: Berdasarkan Teori Kepemimpinan Situasional, gaya kepemimpinan yang sesuai akan mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Kepemimpinan yang efektif mampu meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
  • Diagram kerangka berpikir:
Baca Juga:  Comfort in every corner

[Gaya Kepemimpinan] ——> [Kinerja Karyawan]

  • Landasan teori dan kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif

Landasan teori dalam penelitian kualitatif adalah dasar konseptual yang digunakan untuk membangun argumen penelitian dan memberikan konteks teoretis. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang terstruktur dan berbasis angka, dalam penelitian kualitatif, landasan teori lebih fleksibel dan berfungsi sebagai panduan untuk mengeksplorasi fenomena yang diteliti. Teori ini membantu peneliti memahami dan menjelaskan fenomena sosial atau perilaku manusia melalui perspektif tertentu, sering kali diperoleh dari kajian literatur, teori sosial, atau pemikiran filosofis yang relevan.

Untuk menuliskan landasan teori dalam penelitian kualitatif, berikut langkah-langkahnya:

  1. Identifikasi konsep dan teori yang relevan: Temukan teori atau konsep yang berkaitan dengan topik penelitian untuk membantu memahami fenomena yang akan diteliti.
  • Deskripsikan teori secara mendalam: Jelaskan teori atau konsep yang dipilih secara detail, termasuk bagaimana teori tersebut dapat menjelaskan fenomena yang sedang diamati.
  • Penekanan pada konteks dan interpretasi: Dalam penelitian kualitatif, landasan teori sering digunakan untuk memahami konteks sosial atau kultural, serta untuk mengarahkan wawancara atau observasi.

Contoh Studi kasus: Persepsi Guru terhadap Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

Dalam penelitian ini, landasan teori mengacu pada Teori Konstruktivisme, yang menekankan pentingnya interaksi aktif dan pengalaman belajar dalam proses pendidikan. Peneliti menggunakan teori ini untuk mengeksplorasi bagaimana guru memandang pembelajaran jarak jauh dan dampaknya terhadap metode pengajaran mereka. Kajian literatur sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada keterlibatan dan motivasi guru.

Baca Juga:  Mengoptimalkan Penelitian Peran  Variabel, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, dan Manfaat Penelitian

Metode Pengumpulan Data: Wawancara mendalam dengan guru untuk mendapatkan perspektif dan pengalaman mereka selama pembelajaran jarak jauh.

Kerangka Berpikir

  1. Konsep Utama:
  2. Pembelajaran Jarak Jauh: Metode yang digunakan selama pandemi.
  3. Persepsi Guru: Pandangan dan pengalaman guru terkait pembelajaran jarak jauh.
  4. Teori yang Digunakan:
  5. Teori Konstruktivisme: Menekankan pentingnya pengalaman aktif dalam pembelajaran.
  6. Hubungan:
  7. Pembelajaran jarak jauh mempengaruhi persepsi guru, baik positif maupun negatif, berdasarkan interaksi yang terjadi dengan siswa dan alat yang digunakan.
  8. Metode Pengumpulan Data:
  9. Wawancara mendalam dengan guru untuk menggali pengalaman dan pandangan mereka.
  10. Diagram Kerangka Berpikir

[ Pembelajaran Jarak Jauh ]

          ↓

[ Teori Konstruktivisme ]

          ↓

[ Persepsi Guru ]

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Galih ASP

Mahasiswa PGSD A Unida H.2210660

Leave a Reply