Suara Koran Terbang di Persimpangan

0
(0)

Pria tua itu menghela napas panjang, menatap lurus ke arah persimpangan. “Dulu, di persimpangan itu ada tukang koran yang suka mangkal. Dia selalu ada di sana, pagi sampai malam, nggak pernah absen. Tapi, beberapa tahun lalu, ada kecelakaan. Dia ditabrak mobil, meninggal di tempat.”

Firman menelan ludah. “Jadi… maksud Bapak… suara koran itu?”

Pria tua itu mengangguk pelan. “Sejak kecelakaan itu, kadang-kadang orang-orang masih dengar suara koran terbang di sekitar situ. Mungkin… itu arwahnya yang masih jualan koran.”

Firman merinding mendengar penjelasan itu. Ia menoleh ke arah persimpangan, suara kertas yang terbang telah hilang. Tapi perasaan ganjil masih menggelayuti pikirannya.

“Nggak usah khawatir,” lanjut pria tua itu. “Dia nggak ganggu kok. Hanya… kadang suka ikut kalau ada yang lewat sana.”

Firman menatap pria tua itu, tak tahu harus berkata apa. Akhirnya, ia hanya mengangguk pelan, lalu berbalik dan melangkah cepat meninggalkan toko. Namun, saat ia melangkah pergi, sebuah koran yang tergeletak di tanah tiba-tiba terbang, ditiup angin entah dari mana.

Dan di antara suara gemerisik kertas itu, Firman bisa bersumpah ia mendengar suara pelan yang berkata, “Mau koran, Mas?”

Firman mempercepat langkahnya, tak ingin mendengar lebih jauh.

Leave a Reply