Obrolan Gelap di Warung Kopi

0
(0)

Namun, langkah Anton terhenti di ambang pintu. Sebuah suara berat tiba-tiba terdengar di kejauhan. Suara itu tidak berasal dari luar, melainkan dari dalam warung. Suara bisikan yang berbeda, lebih dalam dan lebih mengancam, membuat Anton membeku di tempatnya. Pak Darto yang mendengar suara itu langsung merapatkan pintu dan menatap Anton dengan ketakutan yang tak bisa disembunyikan.

“Sial… mereka sudah mulai…” gumam Pak Darto pelan.

Anton segera merasakan udara di sekitar mereka menjadi lebih dingin. Suara bisikan itu semakin kuat, dan terasa seperti bergerak di sekeliling mereka, meskipun warung itu tampak kosong. Ketika ia berbalik untuk melihat ke dalam, Anton menyadari sesuatu—bayangan yang aneh mulai muncul di sudut-sudut ruangan. Bayangan yang tak berasal dari manusia atau benda apa pun, tetapi terus merayap perlahan ke arah mereka.

Dengan cepat, Pak Darto meraih lengan Anton dan menariknya keluar, menutup pintu dengan keras. Napasnya terengah-engah, wajahnya memucat.

“Kamu tidak seharusnya mendengar itu, Mas. Mereka selalu mencari yang mendengarkan,” kata Pak Darto dengan suara pelan, seolah takut suara itu akan mengundang sesuatu yang lebih buruk.

Anton tidak berkata apa-apa. Kepalanya penuh dengan pertanyaan, tapi lidahnya kelu. Dengan perasaan campur aduk, ia berjalan menjauh dari warung kopi itu, menengok sekali lagi ke arah bangunan yang tampak biasa dari luar, tetapi kini terasa begitu mengancam.

Baca Juga:  Penumpang Misterius di Stasiun Cawang

Suara bisikan di kejauhan semakin hilang, namun efeknya masih terasa menghantui. Ia tidak tahu siapa mereka yang dibicarakan dalam obrolan gelap itu, tetapi satu hal yang pasti—sesuatu yang lebih dari sekadar cerita mistis sedang terjadi di kampung ini.

Saat Anton berjalan semakin jauh, ia mencoba menenangkan pikirannya. Mungkin semuanya hanya kebetulan. Mungkin obrolan di warung itu hanya khayalan. Tapi di sudut hatinya, ia tahu, ada sesuatu yang sedang mendekat. Sesuatu yang lebih gelap dan lebih menakutkan dari yang bisa ia bayangkan. Malam semakin larut, namun suara bisikan itu tak pernah sepenuhnya menghilang dari telinganya.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 15 Comments

Leave a Reply