Bayangan Pelarian di Gang Sempit

0
(0)

Namun, sebuah suara tiba-tiba memecah sunyi. Bukan suara misterius yang ia tunggu, melainkan suara manusia biasa.

“Woy, lo di situ ya?” terdengar suara seseorang dari pintu depan. Irfan tersentak, mengenali suara itu. Suara Asep, kawan lamanya, tapi kenapa dia ada di sini?

“Asep?” Irfan menyahut dengan suara parau.

Tiba-tiba pintu terbuka lebih lebar, dan Asep muncul dengan wajah penuh kebingungan. “Lo kenapa lari-lari gitu? Gue udah manggil-manggil dari tadi!”

Irfan hanya bisa menganga. “Gue kira ada yang ngejar gue… bayangan itu…”

Asep terkekeh, memasukkan tangan ke saku celananya. “Halah, lo kebanyakan mikir. Itu bayangan gue yang ngikutin lo dari tadi. Gue cuma mau kasih tau… utang lo ke si Bos udah dihapus. Lo aman.”

Irfan terdiam, mulutnya terbuka namun tak ada kata yang keluar. Selama ini, semua ketakutan, bayangan, dan suara langkah kaki yang menghantuinya… hanyalah Asep yang mencoba mengikutinya untuk memberi kabar baik. Rasanya konyol, tetapi lega membanjiri tubuhnya. Ia hampir saja menyerah pada ketakutan tak berdasar yang ternyata tidak pernah ada.

“Jadi… utangnya beneran udah dihapus?” tanya Irfan, masih sedikit tak percaya.

Asep mengangguk sambil tersenyum lebar. “Udah, lo tenang aja. Cuma, lain kali kalo gue manggil, dengerin, ya. Gue cape ngejar-ngejar lo kayak main petak umpet.”

Baca Juga:  Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute Season 2 #12

Irfan menatap Asep, lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Semua ketegangan yang ia rasakan tadi seketika menguap, digantikan oleh tawa geli yang tak terbendung.

“Lo… lo bikin gue hampir mati takut! Ternyata lo doang!” ujar Irfan, masih tertawa sambil mengusap wajahnya yang basah oleh keringat. Asep mengangkat bahu. “Ya kan gue udah bilang, jangan kebanyakan mikir. Yang penting sekarang, lo aman.”

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply