Analisis Perspektif Masalah Penelitian

0
(0)

Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah pertanyaan atau isu spesifik yang dihadapi oleh peneliti dan memerlukan pemecahan atau penjelasan melalui proses penelitian ilmiah. Masalah penelitian muncul ketika ada kesenjangan pengetahuan, ketidakpastian, atau kontradiksi dalam teori atau praktik yang perlu dijelaskan atau dipecahkan. Contoh masalah penelitian:

-Kesenjangan Pengetahuan: “Apakah penggunaan teknologi pembelajaran berbasis virtual dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika?”
-Ketidakpastian: “Bagaimana faktor-faktor ekonomi mempengaruhi tingkat kesehatan mental di masyarakat urban ?”

-Kontradiksi: “Mengapa beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein meningkatkan konsentrasi, sementara yang lain menunjukkan penurunan kinerja?”
           Masalah penelitian berfungsi sebagai landasan bagi tujuan penelitian dan menentukan metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya.

Bukan Masalah Penelitian

Bukan masalah penelitian merujuk pada situasi atau kondisi yang tidak memerlukan eksplorasi lebih lanjut melalui proses ilmiah karena jawabannya sudah diketahui atau masalah tersebut tidak relevan untuk dipecahkan melalui penelitian. Contoh yang bukan masalah penelitian:

– Fakta yang Telah Diketahui: “Air mendidih pada suhu 100°C pada tekanan udara normal.” Ini adalah fakta ilmiah yang sudah mapan, sehingga tidak memerlukan penelitian lebih lanjut.

-Pertanyaan Subjektif atau Filosofis: “Apakah hidup manusia memiliki tujuan?” Ini adalah pertanyaan filosofis yang tidak dapat dijawab melalui metode ilmiah yang sistematis.
-Pertanyaan Normatif: “Apakah seharusnya kita meningkatkan pajak?” Ini adalah pertanyaan yang terkait dengan nilai-nilai dan kebijakan, bukan masalah empiris yang dapat diteliti secara ilmiah.

Analisis perspektif adalah metode untuk memahami dan mengevaluasi suatu masalah penelitian dari berbagai sudut pandang. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menggali kompleksitas isu yang diteliti, mengidentifikasi faktor-faktor yang saling berinteraksi, dan menghasilkan wawasan yang lebih mendalam. Pentingnya Analisis Perspektif dalam Penelitian

  • Memperluas Pemahaman: Dengan melihat masalah dari berbagai perspektif, peneliti dapat memahami faktor-faktor yang mungkin tidak terlihat dari satu sudut pandang saja.
  • Identifikasi Faktor Terkait: Analisis perspektif membantu dalam mengidentifikasi berbagai elemen yang mempengaruhi masalah, seperti sosial, ekonomi, dan budaya.
  • Pengembangan Pertanyaan Penelitian: Pendekatan ini memungkinkan peneliti merumuskan pertanyaan yang lebih relevan dan fokus, berdasarkan wawasan yang diperoleh dari berbagai sudut pandang.
Baca Juga:  Pedoman Menentukan Judul Penelitian

Jenis-jenis Perspektif dalam Penelitian

  • Perspektif Teoritis: Menggunakan teori yang ada untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Contohnya, menggunakan teori sosial untuk menganalisis perilaku individu.
  • Perspektif Praktis: Menganalisis dampak langsung dari masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari. Misalnya, dampak kebijakan pendidikan terhadap siswa.
  • Perspektif Sosial: Mempelajari bagaimana masalah mempengaruhi masyarakat secara umum. Contohnya, dampak pengangguran terhadap struktur sosial.
  • Perspektif Kultural: Meneliti bagaimana budaya dan norma mempengaruhi persepsi dan respons terhadap masalah tertentu, seperti stigma terhadap kesehatan mental.

Langkah-langkah dalam Analisis Perspektif Masalah

  • Identifikasi Masalah: Tentukan isu utama yang ingin diteliti. Misalnya, jika fokus penelitian adalah pada kesehatan mental, identifikasi masalah spesifik seperti prevalensi depresi.
  • Tentukan Sudut Pandang: Pilih perspektif yang relevan untuk analisis. Misalnya, jika masalah berkaitan dengan kesehatan mental, perspektif sosial dan kultural mungkin sangat relevan.
  • Kumpulkan Data: Ambil data dari berbagai sumber, seperti survei, wawancara, studi literatur, dan observasi. Data ini akan mendukung analisis dari setiap perspektif.
  • Analisis Data: Evaluasi data yang telah dikumpulkan untuk menemukan pola, hubungan, dan perbedaan yang muncul dari setiap perspektif.
  • Sintesis dan Kesimpulan: Gabungkan hasil analisis dari berbagai perspektif untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang diteliti.

Tantangan dalam Analisis Perspektif

  • Kompleksitas Data: Mengelola dan menganalisis data dari berbagai perspektif bisa jadi rumit dan memerlukan keterampilan analitis yang tinggi.
  • Sudut Pandang: Peneliti harus berusaha untuk tetap objektif dan tidak membiarkan bias pribadi mempengaruhi analisis.
  • Integrasi Temuan: Menggabungkan hasil dari berbagai perspektif menjadi kesimpulan yang koheren bisa menjadi tantangan tersendiri.

Hal ini tentunya, dapat memudahkan dalam pembuatan latar belakang masalah yaitu bagian yang penting dalam suatu penelitian, yang memberikan gambaran awal mengenai konteks, permasalahan, dan alasan dilakukannya penelitian. Bagian ini menjelaskan fenomena yang diamati dan menunjukkan adanya gap antara teori yang ada dengan kondisi riil yang terjadi di lapangan. Latar belakang masalah harus mampu menjawab pertanyaan “Mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan?”

Baca Juga:  Memahami Paradigma Penelitian

Tujuan Penulisan Latar Belakang Masalah

Penulisan latar belakang masalah bertujuan untuk:

  • Menjelaskan konteks penelitian: memberikan pemahaman tentang situasi atau fenomena yang menjadi fokus penelitian.
  • Mengidentifikasi masalah utama: menunjukkan masalah spesifik yang perlu diselesaikan.
  • Menggambarkan urgensi masalah: memperlihatkan mengapa masalah tersebut penting untuk dipecahkan.
  • Menyediakan landasan bagi perumusan masalah: membimbing peneliti dalam menyusun pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui penelitian.

Struktur Latar Belakang Masalah

Penulisan latar belakang masalah biasanya disusun dengan urutan logis yang mencakup:

  1. Kondisi Ideal (State of the Art): Dimulai dengan pemaparan kondisi yang ideal atau teori yang ada berdasarkan literatur terkait.
  2. Kondisi Aktual (Fenomena Nyata): Setelah menjelaskan teori atau kondisi ideal, dijelaskan bagaimana kenyataan di lapangan berbeda atau menyimpang dari teori yang ada.
  3. Identifikasi Masalah: Menjelaskan masalah yang timbul akibat adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan. Ini juga mencakup penjelasan mengenai kesenjangan dalam penelitian sebelumnya (gap research) yang belum dijawab.
  4. Dampak atau Implikasi dari Masalah: Menjelaskan konsekuensi dari masalah jika tidak diselesaikan. Hal ini menekankan pentingnya penelitian dilakukan untuk memberikan solusi atau kontribusi terhadap masalah tersebut.
  5. Justifikasi Penelitian: Bagian ini berfungsi sebagai argumen yang memperkuat mengapa penelitian perlu dilakukan, baik dari segi akademik maupun praktis.

Cara Menulis Latar Belakang Masalah yang Efektif

Berikut beberapa tips dalam menulis latar belakang masalah:

  • Spesifik dan Fokus: Jangan terlalu umum, fokuslah pada masalah yang spesifik dan relevan dengan topik penelitian.
  • Berbasis Fakta: Gunakan data, statistik, atau fakta empiris yang mendukung bahwa masalah tersebut benar-benar terjadi.
  • Bersifat Analitis: Hindari sekedar deskriptif, lakukan analisis terhadap masalah yang muncul. Jelaskan mengapa masalah tersebut penting dan memerlukan solusi.
  • Mengacu pada Literatur Terkini: Referensikan studi atau teori terkini yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Hal ini akan menunjukkan bahwa penelitian memiliki dasar ilmiah yang kuat.
  • Transisi Logis: Pastikan antarparagraf memiliki alur yang jelas dan transisi yang logis dari satu poin ke poin lainnya, sehingga pembaca bisa mengikuti argumen secara sistematis.
Baca Juga:  Panduan Praktis Desain Penelitian Etnografi

Contoh Latar Belakang Masalah

Topik: Pengaruh Penggunaan Teknologi Digital dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar

  1. Kondisi Ideal: Dalam dunia pendidikan, teknologi digital dianggap sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Banyak studi yang menunjukkan bahwa penerapan teknologi digital dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
  2. Kondisi Aktual: Namun, di beberapa sekolah dasar di Indonesia, teknologi digital belum dimanfaatkan secara maksimal. Kendala seperti kurangnya infrastruktur, keterbatasan pengetahuan guru tentang teknologi, dan kurangnya anggaran sering menjadi penghambat penerapan teknologi digital.
  3. Identifikasi Masalah: Hal ini menunjukkan adanya gap antara potensi manfaat teknologi digital dengan kenyataan penerapannya di lapangan. Akibatnya, banyak siswa yang belum mendapatkan manfaat optimal dari teknologi tersebut dalam proses pembelajaran.
  4. Dampak Masalah: Jika masalah ini dibiarkan, maka akan terjadi ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah yang sudah menggunakan teknologi digital dengan sekolah yang belum memanfaatkannya. Hal ini juga berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
  5. Justifikasi Penelitian: Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, serta memberikan solusi yang dapat diterapkan.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Reni Mulyani

Mahasiswi PGSD Semester 5 Universitas Djuanda

Leave a Reply