Introduction to Basic Poetic Devices (rhyme, meter)

Dalam puisi, poetic devices atau perangkat puitis adalah alat-alat yang digunakan penyair untuk menciptakan efek tertentu, seperti rima, irama, dan nada. Dua perangkat paling dasar dalam puisi adalah rima (rhyme) dan metrum (meter).

1. Rhyme (Rima): Rima adalah pengulangan suara yang sama atau mirip pada akhir kata, terutama di akhir baris puisi. Rima sering digunakan untuk menciptakan efek musikal dalam puisi.

Jenis-Jenis Rima:

• End Rhyme (Rima Akhir): Rima yang terjadi di akhir baris puisi.
  • Contoh:
    The sun is shining bright,
    It fills me with delight.
• Internal Rhyme (Rima Internal): Rima yang terjadi di dalam baris puisi itu sendiri.
  • Contoh:
    The cat sat on the mat.
• Slant Rhyme (Rima Tak Sempurna): Rima yang tidak sepenuhnya sama, tetapi memiliki bunyi yang mirip.
  • Contoh:
    Shape dan keep.

2. Meter (Metrum): Meter adalah pola ritmis yang konsisten dalam puisi. Metrum diukur dalam unit yang disebut foot, dan setiap foot terdiri dari pola suku kata tertentu, yang bisa ditekan (stress) atau tidak ditekan (unstressed).

Jenis-Jenis Metrum yang Umum:

• Iambic (Iamb): Pola suku kata yang terdiri dari satu suku kata tidak ditekan diikuti oleh satu suku kata ditekan. Pola ini sangat umum dalam puisi bahasa Inggris.
  • Contoh:
    I think I shall never see
    A poem lovely as a tree.
• Trochaic (Trochee): Pola kebalikan dari iamb, di mana suku kata yang ditekan datang lebih dulu.
  • Contoh:
    Tyger, tyger, burning bright
    In the forests of the night.

Penggunaan rima dan metrum membantu menciptakan ritme yang khas dalam puisi, yang memengaruhi cara pembaca mendengarkan dan memahami puisi tersebut.

Fun Fact: Salah satu pola metrum paling terkenal dalam sastra Inggris adalah iambic pentameter, yang banyak digunakan oleh William Shakespeare. Ini terdiri dari lima iambs per baris, yang memberikan puisi nada yang sangat ritmis.