Riuh Ribut di Warung Pecel Lele Berhantu

0
(0)
Riuh Ribut di Warung Pecel Lele Berhantu
Riuh Ribut di Warung Pecel Lele Berhantu-AI generated

Malam itu, di bawah temaram lampu jalan, sebuah warung pecel lele yang biasa ramai tiba-tiba sunyi. Seperti ada yang aneh. Padahal, biasanya warung ini menjadi pusat keramaian di setiap malam. Baik pedagang, sopir, maupun orang-orang yang pulang kerja selalu mampir di sini untuk makan. Namun, malam itu suasana mendadak berbeda. Angin yang berembus membawa rasa dingin yang menusuk, dan suara jangkrik yang biasanya ramai terdengar, hilang begitu saja.

Toni, pemilik warung, tampak resah. Sesekali ia melirik jam dinding di atas gerobak pecel lelenya. Sudah pukul sembilan malam, tapi belum ada satu pun pembeli yang datang. “Biasanya jam segini udah rame…,” gumamnya pelan sambil membersihkan meja. Ia mencoba mengabaikan perasaan aneh yang tiba-tiba menghampirinya.

Tepat ketika Toni ingin menutup warung lebih awal, suara motor terdengar mendekat. Tiga orang pria berboncengan berhenti di depan warungnya. Mereka tampak lelah dan lapar.

“Pecel lelenya masih ada, Bang?” tanya salah seorang dari mereka, dengan suara yang serak.

Toni mengangguk cepat. “Masih, Bang. Duduk aja, saya siapin.”

Ketiga pria itu duduk di bangku kayu panjang, menghadap langsung ke jalan yang sepi. Mereka mengobrol dengan suara rendah, sesekali tertawa kecil, seolah tidak terganggu dengan suasana aneh yang mulai menyelimuti warung tersebut.

Saat Toni sedang menyiapkan pesanan, terdengar suara gaduh dari arah belakang warung. Seperti suara piring jatuh, tapi lebih keras, dan disertai dengan suara berbisik yang mengambang di udara. Toni berhenti sejenak, mencoba mendengarkan lebih jelas, tapi suara itu tiba-tiba hilang begitu saja.

“Bang, semuanya aman kan?” salah satu pria, yang tampak paling muda, menoleh ke Toni dengan alis terangkat.

Baca Juga:  Gerobak Tahu dan Penunggu Malam

Toni tersenyum gugup. “Aman, Bang. Paling kucing lewat, jatuhin piring.”


Ketika piring pecel lele sudah disajikan di meja, Toni kembali ke gerobaknya. Tapi saat ia sedang menggoreng tahu untuk pesanan tambahan, suara lain terdengar—kali ini lebih jelas. Ada bunyi kursi kayu yang diseret keras, diiringi dengan suara langkah kaki berat mendekat. Toni menoleh ke arah para pelanggan, berharap salah satu dari mereka sedang bergurau, namun mereka semua masih duduk di tempatnya, tampak terkejut mendengar suara itu.

Mata Toni bergerak cepat, menyapu sekitar warung. Tak ada siapa pun selain mereka. Udara semakin dingin, membuat bulu kuduknya berdiri.

“Kalian dengar juga, kan?” tanya pria yang duduk di ujung meja. Semua mengangguk serempak.

“Ini… tempat biasa aja, kan, Bang?” pria yang lain mulai bertanya, suaranya terdengar sedikit gentar.

Toni tersenyum kaku. “Iya, Bang. Warung biasa. Tapi… kalau malam begini, kadang ada yang… ganggu.”

Ucapan Toni disambut keheningan. Mereka semua menunggu penjelasan lebih lanjut, tapi Toni hanya terdiam. Sebuah dentingan halus dari arah belakang warung membuat suasana semakin tegang. Ketiga pria itu mulai saling pandang, seperti mempertanyakan pilihan mereka makan di sana.

“Kok, warung abang sepi, ya? Biasanya di tempat lain ramai aja.” Salah satu dari mereka mulai membuka pembicaraan lagi, berusaha memecah kebekuan.

Toni mengusap lehernya yang berkeringat. “Sebenernya… banyak yang nggak tahu. Tapi, kalau kalian tanya soal sepi, ya… sejak ada kejadian di sini beberapa bulan lalu, pengunjung jadi jarang yang mau datang malam-malam.”

Baca Juga:  Sinyal Hilang di Bekasi Timur

Pria yang paling muda tampak penasaran. “Kejadian apa, Bang?”

“Dulu ada orang yang kecelakaan di depan sini. Penabraknya kabur, dan… ya, korbannya meninggal di tempat. Sejak itu, kadang suka ada yang bilang lihat sosok di sekitar warung. Apalagi kalau malam begini, suasananya…”

Toni tidak melanjutkan ucapannya, membiarkan imajinasi mereka bermain dengan sendirinya. Ketiga pria itu terlihat semakin gelisah. Mereka mulai menengok ke kiri dan ke kanan, seolah-olah berharap menemukan penjelasan logis untuk setiap suara aneh yang terdengar.


Saat obrolan mulai menenangkan ketegangan mereka, angin tiba-tiba bertiup kencang, membuat dedaunan di sekitar warung berterbangan. Lampu warung berkelip-kelip sebentar, lalu mati seketika. Kegelapan menyelimuti mereka.

Salah satu pria terlonjak berdiri. “Wah, lampunya kenapa nih?”

Toni dengan cepat meraba-raba mencari senter yang biasa ia simpan di dalam gerobak. Tapi sebelum ia sempat menyalakan senter, suara berat dan seretan kursi terdengar lagi, kali ini lebih dekat, seperti berasal dari dalam warung.

“Bang, ada yang duduk di sini tadi?” salah seorang pria menunjuk bangku kayu di sebelahnya yang bergoyang perlahan, seolah ada yang baru saja duduk.

Toni menatap bangku itu, lalu menggeleng pelan. “Nggak ada, Bang. Dari tadi kosong.”

Seketika, suasana berubah menjadi riuh. Ketiga pria itu langsung berdiri serempak, mencari-cari sosok yang mungkin duduk di kursi tersebut. Namun, bangku itu kosong, tak ada siapa pun di sana.

Salah seorang dari mereka memberanikan diri melangkah mendekati bangku yang masih berayun pelan. “Mungkin… cuma angin.”

Toni tidak menanggapi. Keringat dingin membasahi dahinya, sementara perutnya mual karena ketakutan yang tak terungkapkan. Ia tahu cerita yang sudah lama beredar, bahwa sosok yang meninggal di depan warungnya masih sering “kembali” untuk makan di sana.

Baca Juga:  Langit Gelap dan Suara Tak Terjawab

Namun sebelum ketakutan merasuk lebih dalam, salah satu pria yang tampak paling berani mendekati gerobak dan menyorot sesuatu dengan ponselnya. “Bang, kok ada tulisan ‘lele setan’ di papan menunya?”

Toni bingung, dan saat ia ikut mendekat, tampak jelas coretan dengan spidol merah di papan menunya yang berbunyi “Lele Setan Spesial.”

Seketika ketiga pria itu terbahak. Ternyata selama ini mereka diganggu bukan oleh sosok tak kasat mata, melainkan oleh guyonan konyol anak-anak sekitar yang gemar mencorat-coret papan warung di malam hari.

Toni, yang semula tegang, hanya bisa menahan tawa. Ketika lampu kembali menyala, suasana warung langsung berubah riuh dengan canda tawa. Fakta sederhana bahwa coretan iseng itu telah menciptakan ketakutan tak beralasan di warungnya membuat semua orang tertawa geli.

“Aduh, Bang! Kirain beneran ada hantu tadi!” seru salah satu pria sambil tertawa terbahak-bahak.

Toni hanya mengangguk sambil tersenyum kecil, lega bahwa kejadian aneh malam itu akhirnya hanya lelucon yang tidak berbahaya. Meski begitu, saat mereka selesai makan dan pamit pergi, Toni diam-diam kembali melirik bangku yang tadinya bergerak sendiri.

Apakah benar hanya angin… atau mungkin masih ada sosok lain yang belum selesai dengan warung ini?

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 571 Comments

  1. Secondary school math tuition plays ɑ key role in Singapore,
    offering уour Secondary 1 student practice іn collaborative math solving.

    Heng lor, ԝith ѕuch achievements, Singapore leads іn math lah!

    Moms аnd dads, tool advanced ᴡith Singapore math
    tuition’ѕ integration. Secondary math tuition apps utilize.
    Enlist іn secondary 1 math tuition foг integers master.

    Secondary 2 math tuition іѕ significantly popular in Singapore dսe tߋ the subject’s
    growing difficulty ɑt this phase. Subjects like algebraic adjustment ɑre
    debunked tһrough secondary 2 math tuition’ѕ structured method.
    Registering іn secondary 2 math tuition guarantees trainees stay ahead ߋf thе
    curve ѡith routine evaluations. Τhіs form of secondary 2
    math tuition cultivates а love for math ƅeyond rote knowing.

    Secondary 3 math exams hold tһe crucial
    to O-Level confidence, mɑking quality non-optional.
    Strong гesults prevent burnout in thе lаst yeɑr.
    Tһey promote ecological awareness thrօugh data analysis іn math.

    Secondary 4 exams deepen tһ᧐ught-provokingly іn Singapore.

    Secondary 4 math tuition principles question. Тhis appreciation improves О-Level.
    Secondary 4 math tuition provokes.

    Exams highlight basics, ʏet mathematics is a cornerstone skill іn the AΙ
    surge, facilitating drug discovery processes.

    Mathematical mastery іѕ attained through a ѕincere love fοr the subject ɑnd the application of
    its principles in daily life realities.

    Practicing рast math exam papers fгom multiple secondary schools in Singapore is essential tо understand tіme allocation peг
    ѕection.

    Singapore pupils improve math exam гesults ѡith e-learning systems that incⅼude voice-recorded explanations fⲟr auditory learners.

    Lah lah, Singapore dads, chill аh, secondary school ɡot gopod facilities, Ԁߋn’t givе extra tension tօ yߋur child.

    Ꮇy web blog … math tutor jobs for primary school

  2. Prüfen Sie vorher, wie viel Sie maximal mit dem Bonus gewinnen dürfen. Zum Beispiel, ab 20 € Gewinn mit dem Spielen aufzuhören oder zu Echtgeld zu wechseln, wenn der Bonus ausgeschöpft ist. Im Live-Casino warten klassische Tischspiele wie Roulette, Blackjack, Baccarat und Poker in zahlreichen internationalen Varianten auf Sie. Sie sind auch meist die erste Wahl, wenn es um Freispiele oder Bonusguthaben geht. Während Freispiele oft auf bestimmte Slots beschränkt sind, lässt sich Bonusguthaben flexibler auf viele Casino-Titel anwenden. No Deposit Boni können meist bei einer Vielzahl von Spielen eingesetzt werden – von Spielautomaten über Tischspiele bis hin zu Jackpot-Games.
    Mindesteinzahlung €20, um Gewinne abzuheben. 25 Freispiele auf Hollywoof (GameArt). Es gelten Bonusbedingungen. Zusätzlich 100 Freispiele auf Joker Stoker, Umsatz 30x, max.

    References:
    https://online-spielhallen.de/platincasino-bonus-test-200-freispiele/

  3. math tuition singapore

    Thematic units іn OMT’s curriculum link mathematics tߋ interests like
    modern technology, firing up interеst аnd drive for leading examination scores.

    Transform mathematics challenges іnto accomplishments
    ᴡith OMT Math Tuition’s mix ⲟf online and on-site choices, bɑcked by a track record оf trainee quality.

    As mathematics underpins Singapore’ѕ track
    record for quality іn international criteria like PISA, math tuition іs
    essential t᧐ opening a kid’s possible
    and protecting academic benefits іn this core topic.

    Math tuition assists primary school students stand οut in PSLE ƅy reinforcing tһе Singapore Math curriculum’ѕ bar modeling strategy fоr visual analytical.

    Ⲣrovided thе high risks of O Levels for high school development in Singapore, math tuition tаkes fuⅼl advantage of possibilities fοr
    leading qualities аnd preferred positionings.

    Junior college math tuition advertises collaborative discovering іn lіttle teams, boosting peer discussions оn complicated Α Level
    concepts.

    OMT establishes іtself аpart with an educational program tһat improves MOE curriculum by means of collective online discussion forums fоr talking aboᥙt
    proprietary mathematics challenges.

    Gamified elements mɑke revision enjoyable lor, motivating еven m᧐re method and bring
    ɑbout quality improvements.

    Singapore’ѕ incorporated math curriculum tаke advantage оf tuition tһat connects subjects tһroughout degrees fоr natural exam readiness.

    Check ᧐ut my web page … math tuition singapore

Leave a Reply