Kenapa Muslim Kesulitan Jadikan Nabi Muhammad Saw sebagai Teladan?

0
(0)

Bagi yang Muslim ngumpul sini bentar, ya! Mumpung hari ini peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Tinggalkan dulu kisah PON, Pilkada, apalagi Fufufafa. Mari kita bahasa teladan nabi di era AI saat ini.

Kenapa Muslim Kesulitan Jadikan Nabi Muhammad Saw sebagai Teladan?

Anggap saja ini seperti bincang-bincang ringan di teras masjid bersama kiyai kampung. Kita bisa bercanda sedikit sambil tetap berpikir mendalam. Sebuah pertanyaan, kenapa banyak Muslim kesulitan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan? Mari kita cek alasan-alasan klasiknya.

Peetama, kurangnya pemahaman? Oh, jadi ini kayak malas baca panduan manual. Serius nih, ini seperti orang beli TV baru, tapi malah enggak pernah buka buku panduannya. Mereka tahu TV-nya keren, tahu manfaatnya, tapi ya itu… malas buka buku panduan. Apa nggak lucu kalau kita bicara tentang agama dan hidup kita seolah kayak beli barang elektronik? Nabi Muhammad Saw udah kasih panduan hidup yang lengkap, dari cara makan sampai memimpin negara, tapi eh, kita masih suka “skip tutorial.” Mau sempurna, tapi “males buka manual” katanya. Ajaib, kan?

Kedua, pengaruh budaya? Yah, biar gaul sikit, wak. Yang ini klise, tapi tetap aja menarik. Budaya lokal katanya lebih penting. Kalau budaya lokal bilang “pakai celana sempit biar kekinian,” ya sudah, ajaran Nabi Muhammad SAW soal kesederhanaan dilupakan. Seolah-olah budaya lokal itu sakral banget, sampai-sampai sunnah dianggap cuma “opsional” kalau udah masuk lingkaran pergaulan. Ya, Rasulullah memang bilang untuk menghormati budaya lokal, tapi bukan berarti kita bisa menukar prinsip dengan tren sesaat. Ibaratnya, mau hidup kayak Rasulullah tapi enggak mau kelihatan “kuno.” Alhasil, jadilah hybrid antara tradisi dan “mau tetap gaul.”

Baca Juga:  Kajian Literatur dan Penelitian Relevan

Ketiga, kehidupan modern? Sibuk, wak, Sibuk! “Hidup di zaman sekarang itu ribet, beda sama zaman Nabi.” Eits, tunggu dulu, ini lucu tapi sedikit menyedihkan juga. Zaman Rasulullah mungkin enggak ada Instagram atau TikTok, tapi tantangan zaman dulu juga nggak kalah ribet. Mereka berperang, berdagang lintas negara, berdakwah, dan membangun masyarakat yang harmonis. Tapi, anehnya, alasan “sibuk” zaman sekarang dipakai buat menjustifikasi kenapa enggak bisa ikut teladan Nabi. Woy, kita cuma sibuk buka HP, scrolling tanpa henti, sambil bilang, “Aduh, hidup modern capek banget!”

Keempat, kurangnya keteladanan dari pemimpin, pemimpin atau komedian? Nah, ini bagian favorit kita semua. Kadang-kadang, pemimpin agama atau masyarakat tampil kayak stand-up comedian di depan kita, ngomongnya bijak, praktiknya bikin kita ngakak (atau nangis). Nggak jarang, kita lebih fokus ke “kejenakaan” mereka dari pada esensi ajaran yang disampaikan. Padahal, Nabi adalah pemimpin yang tanpa cela, yang hidupnya adalah contoh nyata. Sayangnya, keteladanan modern kadang lebih mirip parodi dari pada praktik nyata.

Kelima, pengaruh media, menambah drama kehidupan. Media sosial, oh media sosial. Ini medan perang baru. Kalau Nabi zaman sekarang punya akun TikTok, mungkin konten beliau nggak akan viral. Karena apa? Lebih seru lihat prank, gosip, dan challenge aneh-aneh. Serius, gaya hidup yang dipromosikan media sosial seolah bilang, “Kalau nggak ikut tren, kamu bakal ketinggalan.” Tapi kan… Nabi Muhammad Saw bilang kebahagiaan itu sederhana, bukan dari jumlah followers. Cuma ya itu, susah rasanya kalau FOMO (fear of missing out) jadi lebih penting daripada FOSO (fear of sinning out).

Baca Juga:  Mengapa Visual Writing Tidak Bisa Lagi Diabaikan? Apakah Era Baru Menulis Tiba?

Keenam, krisis identitas? Ya, ini juga nyari jati diri di Instagram. Ini mungkin yang paling menarik. Di zaman globalisasi ini, sebagian umat Islam (terutama di negara minoritas) merasa tertekan untuk mengikuti gaya hidup yang berbeda dari ajaran Islam. Tapi, lucunya, krisis identitas ini lebih sering terjadi di media sosial dari pada di dunia nyata. Mereka lebih peduli dengan bagaimana mereka dilihat di feed Instagram ketimbang bagaimana pandangan mereka di akhirat nanti. Ya, kita tahu dunia ini fana, tapi feed Instagram yang aesthetic itu kan “penting banget.”

Dalam nuansa maulid ini, kita sebenarnya diingatkan bahwa hidup ini enggak seserius yang kita buat. Kadang-kadang alasan kita buat menjauh dari teladan Nabi Muhammad Saw terdengar hiperbolis dan mengada-ada. Tapi, di balik canda dan sindiran ini, ada pesan mendalam, menjadi Muslim yang sejati itu butuh usaha, pemahaman, dan kesadaran. Tidak ada alasan yang benar-benar valid untuk meninggalkan teladan Nabi, selain kemalasan kita sendiri.

Mari kita mulai “membaca manual” hidup lagi, sebelum kita salah pencet tombol dalam hidup kita yang penuh tantangan ini.

Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw untuk kawan Muslim di seluruh dunia.

This Post Has 43 Comments

  1. A pivotal part of Anavar utilization, as with every anabolic steroid cycle, is post-cycle therapy (PCT).
    While ladies could require a milder PCT plan than males, it’s essential to not
    skip this step. PCT gives the body time to regulate hormones, promoting a recuperation process that defends hard-earned
    gains. Brainstorming the best place to order steroids stack, the one
    which aligns completely with your targets, is vital.

    In all but essentially the most excessive circumstances,
    ladies wanting to attain maximum leanness will give attention to getting to 10%-15% body fats.
    However Anavar isn’t just nice for fats loss for girls, however much more so for sustainable and aesthetically pleasing lean gains with no or minimal unwanted effects.
    Stacking Anavar will nearly solely be for chopping
    and recomposition cycles for male users.
    I posted some updates through my cycle, so if you do a search you’ll have the ability to see how things went alongside the way in which for me.
    I Might be curious to get the thoughts of individuals who have really run it before as nicely as their dosage.
    If the steroid is stopped quickly enough, these effects should reverse and go away.

    Anavar’s half-life can improve past this range,
    depending on the age of the user. For occasion, its half-life could be as
    high as thirteen.three hours within the aged (23). Thus, if we
    state the half-life as 10.4 hours, a post-cycle therapy protocol should start fifty seven hours after
    the final dose.
    One of the greater dangers of oral steroids is how they can stress the liver, doubtlessly causing
    liver harm or poisonous hepatitis36. Anavar has a modification to its chemical construction, generally recognized as
    17-a-alkylation modification, which allows us to make use of this steroid orally.
    However in comparison with injectable steroids, oral
    steroids will take longer to clear from the liver, and
    that’s the place the attainable danger lies for liver stress or
    liver damage. All of those stacks would require a post-cycle remedy protocol afterward.
    A normal PCT is Clomid at 100mg daily, starting two weeks after your last dose.
    An important thing to assume about when planning
    your Anavar stack is the significant advantage of its lack of water retention as a outcome of it doesn’t convert to estrogen. You
    can use this by stacking it with other compounds that don’t
    aromatize, like Trenbolone and Masteron.
    From anabolic steroids to SARMs to peptides and ancillary medicine, I’ve
    carried out it in some unspecified time in the future
    in my life, and I can relate. Sure, all steroid cycles must
    be followed up with post-cycle therapy to each retain your features and restore your normal hormone function. The PCT you undertake after using
    Anavar and the timing of it will also be decided by
    another steroids you’re utilizing.
    A primary PCT cycle should consist of SERMs such as Nolvadex and Clomid, which could be even more efficient when combined
    with HCG. Anavar just isn’t essentially the most suppressive steroid, however your natural
    testosterone production is prone to have taken successful.
    This may cause symptoms of low testosterone when your
    cycle ends, including loss of muscle and fat gain. This
    makes it a fast-acting steroid, which is to be anticipated
    for an oral steroid. It also means you’ll doubtless want to break up
    your every day dosage into two administrations to keep up optimum blood levels.
    Nevertheless, it is attainable to maintain up a once-daily
    dosage schedule with no adverse points. Anavar’s effects
    of helping you sculpt a lean, onerous physique could be extra refined.

    Anavar itself is derived from DHT (dihydrotestosterone), with some slight alterations to
    the structure of the hormone. This means Anavar can’t convert to DHT as a
    result of it’s already DHT. As A Outcome Of it is a DHT steroid, it can bring about head
    hair loss in male users who’re already genetically predisposed to male pattern baldness.

    The solely path for most of us looking to purchase Anavar is from an underground lab.

  2. binance

    Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

  3. Joesph

    sermorelin ipamorelin 10mg blend dosage

    References:

    shelf life of ipamorelin (Joesph)

Leave a Reply