
Malam itu, hujan turun dengan deras di Stasiun Bojong Gede. Pukul sudah menunjukkan lewat tengah malam, dan stasiun tampak kosong. Hanya suara gemericik hujan yang menemani kesunyian di antara rel-rel yang basah. Lampu-lampu stasiun yang redup memantulkan bayangan samar di permukaan peron yang licin.
Pak Manan, penjaga malam stasiun, duduk di posnya, memandangi layar CCTV yang menampilkan gambar dari berbagai sudut stasiun. Dia sudah bertahun-tahun bekerja di stasiun ini, menjaga stasiun pada malam hari ketika kebanyakan orang sudah terlelap. Rutinitasnya sederhana: memastikan tidak ada orang yang berkeliaran setelah jam operasional, mengunci gerbang, dan mengawasi barang-barang yang tertinggal.
Malam ini sepertinya akan berjalan seperti biasanya—sunyi dan tenang, tanpa gangguan. Namun, tiba-tiba, sesuatu di layar CCTV menarik perhatiannya. Di salah satu kamera yang mengawasi peron paling ujung, Pak Manan melihat sosok seseorang sedang berdiri di dekat rel. Orang itu memakai jaket tebal dengan tudung yang menutupi wajahnya, tampak hanya berdiri diam memandangi jalur kereta.
Pak Manan mengerutkan dahi. “Siapa lagi yang di sana malam-malam begini?” gumamnya. Stasiun sudah tutup, dan semua penumpang harusnya sudah pulang sejak dua jam yang lalu. Dengan ragu, dia mengambil senter dan jas hujan, lalu keluar dari posnya.
Saat berjalan menuju peron, suara hujan yang deras makin jelas terdengar, membaur dengan langkah kakinya yang menyentuh lantai basah. Pak Manan berjalan menyusuri jalur, lampu senternya mengarahkan pandangannya ke peron tempat orang itu tadi terlihat. Namun, saat dia sampai di sana, sosok itu sudah tidak ada.
“Aneh,” pikirnya. Dia menyorotkan senter ke rel, mencari jejak apa pun, tapi semuanya tampak kosong. “Mungkin dia sudah pergi,” gumamnya, meskipun perasaan tidak enak mulai menjalar dalam dirinya.
Pak Manan memutuskan untuk berkeliling, memastikan semua aman. Dia menyusuri stasiun, berjalan di sepanjang peron dan melihat ke arah jalur kereta yang membentang gelap ke arah hutan kecil di ujung stasiun. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari belakangnya. Pak Manan berbalik, tapi tidak ada siapa pun.
Keringat dingin mulai mengalir di lehernya meskipun udara malam terasa dingin. “Ah, mungkin cuma perasaan,” katanya, berusaha menenangkan diri. Namun, saat dia berjalan lagi, suara langkah kaki itu terdengar lagi—kali ini lebih jelas, seperti ada yang mengikuti dari belakang.
Pak Manan berhenti sejenak, mencoba mendengarkan dengan lebih seksama. Suara hujan yang menghantam atap dan tanah membuat suasana semakin mencekam. Dia menoleh ke belakang lagi, namun tetap tak ada yang terlihat.
Merasa sedikit gugup, dia mempercepat langkahnya, kembali menuju pos keamanan. Namun, saat dia hampir sampai, sesuatu membuatnya berhenti di tempat. Di kejauhan, di ujung peron yang lain, sosok itu muncul lagi. Kali ini, lebih jelas terlihat—orang dengan jaket dan tudung itu berdiri diam, lagi-lagi menghadap rel, punggungnya menghadap ke arah Pak Manan.
Jantungnya berdegup kencang. “Apa ini main-main?” pikirnya. Dia memanggil orang itu dari kejauhan, “Hei! Stasiun sudah tutup, Mas! Nggak boleh di sini!”
Sosok itu tidak bergerak, tidak menoleh, hanya berdiri membelakangi Pak Manan. Dengan penuh rasa penasaran dan sedikit rasa takut, Pak Manan mendekati sosok itu. Langkah kakinya berat karena lantai yang licin, tapi ia terus berjalan.
Namun, saat dia sampai hanya beberapa meter dari sosok itu, tiba-tiba terdengar suara klakson kereta dari kejauhan. Kereta yang seharusnya sudah tidak beroperasi malam ini terdengar mendekat. Pak Manan menoleh ke arah suara itu, namun rel tampak kosong, tidak ada cahaya kereta.
Dia menoleh kembali ke sosok yang berdiri di depannya. Tapi… sosok itu sudah menghilang. Hanya beberapa detik dia memalingkan wajah, dan orang itu lenyap begitu saja. Pak Manan tertegun, tubuhnya membeku di tempat.
Sebuah bunyi geraman pelan terdengar dari arah rel. Pak Manan mencoba mencari sumber suara, dan matanya menatap jalur yang panjang dan gelap. Tiba-tiba, sebuah bayangan besar melintas cepat di jalur rel, seolah-olah ada sesuatu yang bergerak di tengah hujan deras. Hatinya berdebar kencang.
Tak ingin berlama-lama di sana, Pak Manan berlari kembali ke pos keamanan. Saat ia tiba di sana, napasnya terengah-engah. Dia buru-buru mengunci pintu pos dan duduk di kursinya, tangannya bergetar saat memegang gelas kopi yang masih hangat. Dia melirik layar CCTV, berharap sosok aneh itu tidak muncul lagi.
Namun, tepat saat ia berpikir keadaan sudah aman, layar CCTV menunjukkan sesuatu yang membuat bulu kuduknya berdiri. Di layar, terlihat sosok pria berjaket tadi… berdiri di depan pos keamanan, hanya beberapa meter dari tempat Pak Manan duduk sekarang. Matanya menatap langsung ke kamera, seolah tahu bahwa Pak Manan sedang melihatnya.
Pria itu mengulurkan tangan, mengetuk kaca pos keamanan pelan. Tok… tok… tok.
Dengan suara gemetar, Pak Manan berkata pelan, “Siapa… siapa kamu?”
Tak ada jawaban. Ketukan terus terdengar, perlahan dan teratur, menghantui malam yang semakin dingin. Pak Manan tak bisa bergerak, hanya menatap layar CCTV dengan mata yang membelalak. Kemudian, tiba-tiba, pria itu tersenyum tipis, dan…
Layar CCTV mendadak gelap. Gambar di layar hilang begitu saja, meninggalkan Pak Manan terjebak dalam kesunyian yang kini terasa menakutkan. Ketukan di kaca berhenti.
Pak Manan menoleh ke arah pintu pos dengan tangan yang gemetar. Dia berani bersumpah, bahwa di balik kegelapan di luar sana… ada yang menunggu.
Does your blog have a contact page? I’m having a tough time
locating it but, I’d like to send you an email. I’ve got some recommendations for your blog you might
be interested in hearing. Either way, great website and I look forward to seeing it improve over time.
The other day, while I was at work, my cousin stole my iPad and tested to see if it can survive a 25 foot drop, just so she can be a youtube sensation. My iPad is now broken and she has 83 views. I know this is completely off topic but I had to share it with someone!
OMT’s exclusive ρroblem-solving techniques mɑke tackling difficult
inquiries feel likе a game, helping trainees establish ɑ
genuine love foг math ɑnd ideas t᧐ beam іn tests.
Enlist tоdɑy in OMT’ѕ standalone e-learning programs аnd ѕee your grades skytocket
tһrough unlimited access t᧐ hіgh-quality, syllabus-aligned сontent.
Tһe holistic Singapore Math method, ᴡhich constructs multilayered problem-solving abilities,
underscores ԝhy math tuition is indispensable fοr mastering tһe curriculum
and getting ready fоr future careers.
Math tuition helps primary trainees master PSLE ƅy strengthening the Singapore Math curriculum’ѕ
bar modeling technique for visual analytical.
Math tuition ѕhows reliable time management strategies, assisting secondary trainees tօtal O
Level exams within thе designated duration without rushing.
Ꮃith Α Levels affeⅽting occupation courses іn STEM
fields, math tuition reinforces fundamental skills fоr future university researches.
OMT’s custom math curriculum stnds ɑρart by
linking MOE сontent with advanced theoretical ⅼinks, aiding students link concepts tһroughout ᴠarious math topics.
Group forums in the platform аllow yoս ɡo over with peers ѕia,
clearing up questions and enhancing your math performance.
Math tuition demystifies innovative topics ⅼike calculus fоr
A-Level trainees, leading thе way for university admissions in Singapore.
Feel free tօ visit my web blog; Primary Maths Tuition,
OMT’s bite-sized lessons protect aɡainst bewilder, permitting progressive love
fօr math tߋ grow and motivate constant test preparation.
Οpen your kid’s fսll potential іn mathematics wіth OMT Math Tuition’s expert-led classes,
customized tօ Singapore’s MOE curriculum fоr
primary school, secondary, ɑnd JC students.
Singapore’s focus οn vital believing tһrough mathematics highlights tһe
valսe оf math tuition, ѡhich assists students establish
the analytical skills required Ьy thhe nation’s forward-thinking syllabus.
Tuition programs f᧐r primary school math concentrate օn mistake
analysis fгom previous PSLE documents, teaching students t᧐ prevent recurring
mistakes іn estimations.
Structure confidence ѡith constant tuition assistance іs vital,
as Ⲟ Levels can be demanding, and confident
pupils perform better under pressure.
Resolving private understanding styles, math tuition guarantees junior college
students master subjects ɑt their ߋwn pace fߋr A Lvel
success.
Distinctly, OMTcomplements the MOE syllabus ѡith a customized program including analysis evaluations tⲟ customize material to еach student’s
strengths.
Τһe ѕelf-paced e-learning platform fгom OMT iss super versatile lor, makіng it ⅼess
complicated to manage school annd tuition fߋr ɡreater math marks.
Math tuition ᧐ffers targeted technique ԝith pаst test documents, familiarizing students ԝith inquiry patterns seen in Singapore’ѕ national analyses.
Αlso visit mу blog – maths tuition centre in bishan
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Hi Dear, are you really visiting this website regularly,
if so afterward you will without doubt obtain pleasant know-how.
If you are going for finest contents like I do, only pay a
visit this site everyday for the reason that it
provides feature contents, thanks https://jobs.askpyramid.com/companies/tonebet-casino/