Tujuan Praktikum:
Peserta didik (observer) diharapkan mampu:
- Mengidentifikasi dan membedakan penerapan berbagai aliran filsafat pendidikan (Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Eksistensialisme, Perenialisme, dan Esensialisme) di sekolah dasar.
- Memberikan contoh nyata dari penerapan setiap aliran filsafat berdasarkan observasi di kelas.
- Menyimpulkan pengaruh aliran filsafat terhadap pendekatan guru dalam mengajar dan belajar siswa di sekolah dasar.
Langkah-Langkah Praktikum:
1. Persiapan Observasi
- Waktu dan Tempat Observasi: Tentukan waktu yang tepat untuk observasi di salah satu sekolah dasar. Amati kegiatan di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung.
- Peralatan: Buku catatan, alat tulis, dan format lembar observasi (disediakan di bawah).
- Instruksi Awal: Observer tidak boleh mengganggu proses pembelajaran. Observer hanya mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan selama pembelajaran berlangsung.
2. Kriteria dan Pedoman Observasi
Selama observasi, perhatikan perilaku guru, siswa, dan metode pembelajaran yang digunakan. Gunakan pedoman berikut untuk membantu mengidentifikasi aliran filsafat yang diterapkan.
- Idealisme:
- Apakah guru menekankan nilai moral, etika, atau nilai-nilai universal (misalnya, kejujuran, integritas) dalam pengajaran?
- Apakah pembelajaran cenderung abstrak, berfokus pada konsep atau ide besar daripada hal-hal praktis atau empiris?
- Contoh: Guru memberikan nasihat tentang pentingnya kejujuran dan mengaitkan pembelajaran dengan nilai-nilai spiritual atau moral.
- Realisme:
- Apakah guru menggunakan metode yang berbasis fakta dan bukti nyata (misalnya, eksperimen, pengamatan langsung)?
- Apakah materi pelajaran dihubungkan dengan fenomena dunia nyata yang dapat diamati atau diukur?
- Contoh: Guru menggunakan peta untuk menjelaskan letak geografis suatu negara dan meminta siswa menggambarkan hasil pengamatan lingkungan sekitar mereka.
- Pragmatisme:
- Apakah pembelajaran dihubungkan dengan kehidupan nyata atau keterampilan yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari siswa?
- Apakah siswa didorong untuk memecahkan masalah atau berpikir kreatif untuk menyelesaikan tantangan praktis?
- Contoh: Guru mengajarkan matematika dengan meminta siswa menghitung harga barang-barang di pasar atau menyelesaikan masalah keuangan sederhana.
- Eksistensialisme:
- Apakah guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan pilihan mereka sendiri, misalnya dalam memilih topik untuk proyek?
- Apakah siswa didorong untuk mengekspresikan diri dan berpikir secara kritis tentang pilihan pribadi mereka?
- Contoh: Guru memberi siswa pilihan untuk memilih metode mereka sendiri dalam menyelesaikan tugas, seperti membuat karya seni atau menulis esai.
- Perenialisme:
- Apakah guru berfokus pada karya-karya atau pengetahuan klasik dan nilai-nilai abadi yang tidak berubah meskipun waktu terus berjalan?
- Apakah ada fokus pada disiplin yang dianggap sebagai fondasi pendidikan, seperti sastra klasik, sejarah, atau matematika formal?
- Contoh: Guru mengajarkan cerita atau karya sastra klasik yang dianggap relevan sepanjang waktu.
- Esensialisme:
- Apakah guru berfokus pada keterampilan dasar dan inti yang dianggap esensial (misalnya, membaca, menulis, berhitung)?
- Apakah ada penekanan pada disiplin dan penguasaan materi inti sebelum siswa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi?
- Contoh: Guru secara sistematis mengajarkan tata bahasa dan berhitung, memastikan setiap siswa memahami materi dasar sebelum melanjutkan.
3. Format Lembar Observasi
Gunakan format berikut saat melakukan observasi untuk mencatat temuan:
No | Aspek yang Diamati | Tanda-Tanda Filsafat yang Terlihat | Contoh dari Observasi | Aliran Filsafat yang Diidentifikasi |
---|---|---|---|---|
1 | Sikap guru | (Contoh: Guru menekankan pentingnya nilai moral) | (Guru memberikan nasihat tentang kejujuran) | Idealisme |
2 | Metode pengajaran | (Contoh: Guru menggunakan percobaan untuk menjelaskan materi) | (Eksperimen tentang perubahan benda) | Realisme |
3 | Respons siswa | (Contoh: Siswa diberi kebebasan memilih tugas) | (Siswa memilih topik proyek mereka sendiri) | Eksistensialisme |
4 | Materi yang diajarkan | (Contoh: Guru mengajarkan karya klasik) | (Guru membahas cerita rakyat atau sastra klasik) | Perenialisme |
4. Penyusunan Laporan
Setelah observasi selesai, buat laporan yang berisi:
- Ringkasan Observasi: Deskripsikan lingkungan kelas yang diamati, termasuk gaya mengajar guru, respons siswa, dan metode yang digunakan.
- Identifikasi Filsafat: Tentukan aliran filsafat yang paling dominan selama pembelajaran, berdasarkan temuan di lembar observasi.
- Contoh Nyata: Berikan contoh nyata dari observasi yang mendukung identifikasi aliran filsafat tersebut.
- Kesimpulan: Simpulkan pengaruh aliran filsafat yang diidentifikasi terhadap metode pembelajaran di kelas.
5. Diskusi dan Refleksi
- Diskusikan dengan teman-teman hasil observasi masing-masing. Bandingkan penerapan filsafat yang berbeda di setiap kelas.
- Refleksikan bagaimana pendekatan filosofis yang berbeda ini mempengaruhi proses pembelajaran siswa.
Tips Observasi
- Jangan hanya fokus pada satu aspek saja (misalnya, materi pelajaran), tetapi perhatikan juga interaksi guru dengan siswa, bagaimana mereka memberikan umpan balik, dan apakah mereka menekankan pengetahuan praktis atau teori.
- Perhatikan variasi gaya mengajar yang mungkin menunjukkan penerapan lebih dari satu aliran filsafat.
Penutup
Praktikum ini diharapkan membantu peserta didik memahami penerapan filsafat pendidikan di dunia nyata serta mengembangkan kemampuan analisis kritis terhadap berbagai pendekatan pengajaran yang mereka amati di sekolah dasar.
Pingback: Materi Mata Kuliah Filsafat Pendidikan - Fachri Helmanto
selamat datang di situs slot terbaik, https://ojs.uninus.ac.id/api/ daftar