PEMAPARAN LATAR BELAKANG PENELITIAN

0
(0)

Latar belakang penelitian adalah bagian penting dari proses ilmiah karena berfungsi sebagai pengantar yang menjelaskan alasan penelitian dilakukan, serta memperjelas masalah yang akan diselesaikan.

  1. Definisi Hakikat

 Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.

Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan persitiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar belakang ini peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas.

Menurut Andrik Purwasito (2004), latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

  1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian anda untuk dijadikan suatu latar belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah yang relevan).
  2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini disebut latar belakang teoritis.
  3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin dipecahkan.
  • Ruang Lingkup

Latar belakang adalah dasar atau alasan yang mendasari dalam melakukan penelitian tersebut, itu secara sederhananya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah, latar belakang tentu harus ditulis secara ilmiah, secara sederhana, untuk dapat dikatakan ilmiah sebuah latar belakang harus mengandung beberapa landasan, dianataranya yaitu 1) Landasan Yuridis, 2) Landasan Empiris, 3) Landasan Teoritis, dan 4) Landasan Penelitian terdahulu.

Landasan-landasan latar belakang

  • Landasan Yuridis

Berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, jadi dalam menuliskan latar belakang, harus mencari landasan hukum yang berlaku, landasan peraturan yang ada, sehingga tulisan atau alasan yang anda sampaikan berdasar hukum atau peraturan yang kuat.

  • Landasan Empiris

Data-data nyata, kondisi kekinian yang ada di lapangan atau lingkungan.Landasan empiris dapat digali melalui kaitan pustaka, observasi, atau melalui wawancara. Tujuannya yaitu guna menemukan kondisi senyata mungkin yang dapat mendasari anda melakukan penelitian tersebut.

  • Landasan teoritis

Pendapat-pendapat ahli, intinya, dalam memberikan argumen tentang sesuatu hal, harus didasari oleh pengetahuan yang telah ada, maupun pendapat ahli, dengan begitu maka argumen yang disampikan dalam pembuatan sebuah latar belakang dapat digunakan.

  • Penelitian terdahulu
Baca Juga:  Latar Belakang Penelitian: Menyusun Kerangka Pemahaman Masalah Penelitian

Memasukan penelitian terdahulu, penelitian yang telah ada. ini digunakan untuk mempertegas alasan kalian memilih mengembangkan hal tersebut. Penelitian terdahulu dapat anda dapatkan dari jurnal-jurnal ilmiah.

  • Komponen latar belakang masalah

Dalam menuliskan latar belakang, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi oleh penulis. Dari komponen ini diharapkan akan meningkatkan minat pembaca dengan hasil penelitian. Selebihnya dari latar belakang lah akan ditentukan apakah kamu mampu dalam menyajikan atau menyampaikan sebuah logika. Selain itu di sini bisa terlihat apakah kamu mampu dalam menyampaikan pikiran kamu melalui sebuah tulisan.

 Berikut adalah beberapa komponen dari latar belakang yaitu:

  • Menuliskan bidang atau permasalahan yang diminati dengan jelas.
  • Menetapkan konteks dengan memberikan tulisan singkat dari bahan literatur terdahulu yang penulis pilih.
  • Tuliskan hipotesis dari masalah yang kamu bahas dalam latar belakang.
  • Alasan dalam memilih permasalahan atau topik penelitian.
  • Pengembangan Struktur latar belakang
  •  Melakukan penelitian atau identifikasi dan pada bagian ini, penulis harus mencari tau berbagai hal yang berkaitan dengan masalah
  • Fakta masalah, untuk menentukan latar belakang masalah yang tepat, sebaiknya tentukan dulu berbagai fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan fakta masalah nantinya akan dijadikan fokus pembahasan.
  • Tentukan fokus masalah dengan mencoba menjadi seorang peneliti yang baik, maka penulis harus juga bisa melakukan analisis dengan baik dan analisis permulaan bisa dipakai untuk menyimpulkan fokus masalah yang akan dibahas
  • Penjelasan masalah, dengan latar belakang masalah yang jelas, maka pembaca akan mudah untuk memahami berbagai masalah yang disajikan penulis.
  • Ciri-ciri latar belakang
  • Dasar pemahaman untuk pembaca.
  • Perlu data yang dihasilkan dari fakta dalam ciri-ciri pembuatan latar belakang.
  • Memiliki kondisi yang ideal.
  • Kondisi yang faktual.
  • Solusi diberikan singkat
  • Cara membuat latar belakang
  •  Mendiskripsikan topik penelitian.
  • Temukan Fenomena Membuat latar belakang perlu didasarkan pada fenomena apa yang terjadi dilapangan. Fenomena tersebut akan digunakan sebagai akar permasalahan yang dibahas di latar belakang..
  •  Mengindentifikasi masalah
  • Fokus hanya pada satu masalah
  • Kumpulkan penelitian sebelumnya
  • Menacri dukungan berdasarkan teori ahli

Dalam latar belakang, beberapa elemen utama harus ada agar penjelasan menjadi komprehensif dan terstruktur. Elemen-elemen tersebut meliputi identifikasi masalah, kajian pustaka, kesenjangan penelitian, kebaruan, dan signifikansi masalah.

  • Masalah dalam Penelitian
Baca Juga:  Tujuan dan Ruang Lingkup Metodologi Penelitian Pendidikan di Tingkat Pendidikan Dasar

Masalah penelitian adalah kondisi atau situasi yang membutuhkan pemahaman lebih lanjut atau solusi yang efektif. Biasanya, masalah muncul dari ketidaksempurnaan atau kesenjangan dalam pengetahuan, ketidakefektifan metode tertentu, atau fenomena yang mempengaruhi keputusan di bidang yang diteliti. Untuk mengidentifikasi masalah yang layak diteliti, ada beberapa kriteria penting:

  1. Relevansi

Masalah yang relevan adalah masalah yang memiliki dampak signifikan bagi masyarakat atau bidang studi. Sebagai contoh, jika metode pengajaran di sekolah tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar, maka ini adalah masalah relevan untuk diteliti.

  • Kesenjangan Pengetahuan

 Masalah sering kali muncul karena ada hal yang belum diketahui atau belum diteliti secara komprehensif dalam literatur atau praktik. Isu ini dapat menjadi fokus penelitian.

  •  Tantangan yang Membutuhkan Solusi

Masalah yang diteliti adalah tantangan yang memerlukan solusi, misalnya resistensi antibiotik yang meningkat membutuhkan penelitian untuk menemukan alternatif pengobatan yang efektif.

  • Dapat Diuji atau Dijawab

Masalah harus dapat diidentifikasi dengan jelas dan memungkinkan untuk diuji atau dijawab melalui metode penelitian. Sebuah pertanyaan seperti “Bagaimana metode X mempengaruhi hasil belajar siswa?” adalah pertanyaan yang dapat diuji.

Namun, tidak semua hal bisa dianggap sebagai masalah penelitian. Beberapa hal yang sering keliru dianggap sebagai masalah penelitian adalah:

  1. Fakta yang Sudah Jelas Fakta ilmiah yang sudah diterima luas,

Sepert ipiramida Giza di mesir dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu dan masih berdiri sebagai salah satu dari Tujuh keajaiban Dunia Kuno , tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

  • Pertanyaan yang Tidak Relevan

 Pertanyaan yang tidak berdampak signifikan, misalnya “Tetangga saya Johnpercaya bahwa hukum seharusnya memperbolehkan anda melakukan itu karena ini dan itu?”, bukan masalah penelitian yang relevan.

  • Pertanyaan yang sangat subjektif dan tidak bisa diukur,

 seperti “Apakah seni abstrak lebih baik daripada seni realistis?” bukanlah masalah yang dapat diuji secara ilmiah.

  • Pertanyaan yang Tidak Spesifik :

Sesuatu yang terlalu luas, seperti “Apa yang memiliki lima jari tapi bukan tangan?”, adalah pertanyaan yang tidak cukup fokus untuk dijadikan masalah penelitian.

  • Kesenjangan Penelitian

Kesenjangan penelitian, atau gap, merujuk pada bagian dari suatu isu yang belum sepenuhnya dipahami atau diteliti. Dalam latar belakang, peneliti harus menunjukkan kesenjangan ini untuk menjelaskan mengapa penelitian baru diperlukan. Peneliti sering kali meninjau literatur sebelumnya untuk menemukan apakah ada aspek yang belum dieksplorasi atau masalah yang belum terselesaikan.

Baca Juga:  Jenis Instrumen Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar,” kesenjangan bisa terletak pada bagaimana guru memandang implementasi kurikulum tersebut dan tantangan apa yang mereka hadapi, yang belum dijelaskan secara mendalam dalam penelitian sebelumnya.

  • Kebaruan

Kebaruan adalah aspek penelitian yang menonjolkan apa yang baru atau berbeda dari penelitian sebelumnya. Setiap penelitian harus menawarkan sesuatu yang baru, baik dalam pendekatan, data, atau perspektif yang digunakan. Ini bisa dalam bentuk metode baru, populasi yang berbeda, atau bahkan pemikiran baru mengenai masalah yang sudah diteliti sebelumnya. Kebaruan ini harus jelas, sehingga penelitian tidak hanya menjadi pengulangan dari studi yang sudah ada.

Penilaian dampak atau signifikansi masalah dalam penelitian adalah faktor penting yang harus diuraikan dengan baik dalam latar belakang. Peneliti harus mempertimbangkan dampak yang akan diberikan oleh penelitiannya pada bidang studi atau masyarakat secara umum. Misalnya, sebuah penelitian dengan judul “Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif Remaja” memiliki dampak signifikan karena meneliti bagaimana media sosial dapat memengaruhi perilaku konsumtif remaja, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesejahteraan finansial dan sosial mereka.

Dalam penjelasan dampak masalah, peneliti juga bisa memisahkan relevansi ilmiah, dampak praktis, dan konsekuensi sosial dari penelitian yang akan dilakukan. Contohnya, dalam sebuah studi tentang metode pembelajaran online di daerah terpencil, relevansi ilmiahnya adalah bahwa penelitian tersebut mengisi kesenjangan dalam literatur tentang efektivitas metode tersebut di wilayah dengan infrastruktur terbatas. Secara praktis, hasilnya bisa digunakan oleh pembuat kebijakan untuk meningkatkan akses pendidikan, sementara secara sosial, penelitian ini dapat membantu mengurangi ketimpangan antara daerah terpencil dan perkotaa.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 26 Comments

  1. neurotrauma

    If your primary objective is muscle building and power acquire,
    the mix of creatine and intermittent fasting
    may offer synergistic benefits. Additionally, paying consideration to the
    timing and dosage of creatine intake throughout your fasting window can optimize its effectiveness without interfering along
    with your fasting routine. It supports muscle energy,
    performance, and restoration, which might not directly help fats loss by
    bettering workout intensity. Whereas it doesn’t directly increase fats metabolism, creatine helps preserve lean muscle during weight loss, probably enhancing body composition when mixed with a constant diet and exercise routine.

    No Matter protocol you choose, bear in mind that anyexcess will be eradicated within the urine.
    On this topic, a frequent confusion between creatine and hepatic dangers arises from the interpretation of blood creatinine levels.

    With Out carbohydrates, creatine is much less nicely absorbed, and
    the specified effects are less efficient. In other words, there’s less point
    in taking it pure, unaccompanied by a carbohydrate ration. Fasting just isn’t without
    impact on the physique, but we should always keep in mind that many
    research are initially carried out on animals, and their outcomes are sometimes extrapolated¹ ².

    For instance, the discount in oxidative stress and the preservation of studying and reminiscence features highlighted at scientific level come
    from a examine on rodents². However I’m am beginning weight coaching again and wished to know
    what folks take into consideration taking creatine while doing IF.

    It’s at all times good follow to verify with
    a physician earlier than beginning a brand new supplement, but creatine consumption should be notably well-monitored when you happen to have any kind of kidney problem.
    Isometric exercises are finest for improving endurance or rehabilitation, while Isotonic
    workout routines are greatest for enhancing power. Like any complement, knowing either side of
    the coin might help you make an informed selection. In this weblog post,
    we’re going to bifurcate numerous fasts in which you can take creatine,
    what occurs if you take creatine, and many extra questions
    related to it. We’ll walk via a few widespread eventualities that can assist
    you determine the easiest way to fit creatine into your
    routine, depending on what you are making an attempt to
    achieve.
    Creatine supplementation throughout a quick makes
    your physique burn more energy, which suggests extra weight loss and greater
    muscle energy and development. However, if the energy in the components evaluate considerably to these
    in your diet, your quick is not going to maintain up. Say you devour a creatine-based complement with added sugar,
    that may break your fast. Creatine is touted because the gold standard for bodybuilders because
    it has main benefits for muscle development.

    Hold a simple journal or log to trace these modifications, permitting you to
    make informed adjustments to your routine as needed.

    The supplement should dissolve fully in water and come from a good manufacturer with a monitor record of quality production. As somebody who’s guided lots of of girls
    through their supplementation journeys, I perceive the concern. Creatine alone has not been found to significantly improve insulin secretion. If you experience
    any concerning side effects, stop taking creatine instantly and talk together with your physician. If you continue to have questions on creatine, try
    checking this text for more info.
    If you intend on taking creatine, do so in your consuming windows to
    be safe. In both circumstances, the priority isn’t nearly energy, but additionally about how the body
    responds hormonally and metabolically to what you devour.

    I’m Reda Elmardi, 35 years old, a Licensed Power and
    Conditioning Specialist Trainer, Registered Dietician, certified nutritionist
    ISSA, well being expert, and proprietor of Activbuilt.com.

    With the proper routine and dedication, they’ll
    remain energetic and healthy with out feeling guilty or sacrificing time with
    family and friends. In Accordance to neuroscientist Mark Mattson,
    lots of fasting’s benefits are evolutionarily conserved.
    The human species likely ‘grew up’ fasting; even just a few many years ago 24/7 meals
    wasn’t as readily available as it is now. Even naturally sugar-free sweeteners can have a big sufficient effect on insulin to
    kick your physique out of fat-burning mode.
    Taking the mandatory steps in advance may help ensure that your journey through Ramadan is a successful one.
    Nonetheless, the elements that you could consume are Beta-alanine, betaine, creatine, carnitine,
    D-aspartic acid, caffeine, and citrulline malate. This
    is one other ingredient the overwhelming majority of available pre-workout dietary supplements
    include. So, don’t let the parable of weight acquire
    cease you from experiencing the advantages of creatine.
    After all, plenty of other effective dietary supplements aren’t so fast-friendly.
    As Quickly As you full the loading section, you’ll be able to then change to a
    upkeep dose of 3 to 5g per day to take care of your creatine ranges.
    Dr. Rashmi Byakodi is a well being and wellness author who goals
    to unfold consciousness about well being by way of her words.
    With her medical background and a ardour for writing, she has been creating well being content on various platforms.
    She holds a dental graduate degree from Rajiv Gandhi
    University of Health Sciences and has labored in various
    hospitals for five years. Dr. Rashmi believes that with the best knowledge and a healthy
    life-style we will combat many health issues and she strives to
    spread the identical through her blog posts.

    References:

    neurotrauma

Leave a Reply