DEPI PRIHATINI H.2210686 PGSD VB1
ANALISIS KONTEN
Analisis konten adalah teknik analisis data kualitatif yang digunakan untuk mengevaluasi dan memahami isi informasi, baik tertulis maupun media massa.
Persyaratan Penelitian Analisis konten
- Tujuan Penelitian yang Jelas Sebelum memulai analisis isi, peneliti harus mempunyai tujuan penelitian yang jelas.
- Peneliti perlu mengetahui apa yang ingin mereka temukan dan pahami berdasarkan data yang mereka analisis.
- Pilih sumber data yang relevan Data untuk kajian analisis isi dapat berupa artikel, video, gambar, buku, atau sumber digital lainnya. Peneliti harus memastikan bahwa data yang dipilih memenuhi tujuan penelitian.
- Definisi kategori yang jelas Salah satu aspek terpenting dari analisis isi adalah klasifikasi data. Peneliti perlu mendefinisikan dengan jelas kategori dan tema yang akan mereka analisis.
- Unit Analisis yang Berbeda Unit analisis mengacu pada elemen konten tertentu yang sedang dianalisis, seperti kata, kalimat, paragraf, atau gambar.
- Alat Pengkodean yang Andal Proses pengkodean sangat penting dalam analisis isi.
Jenis Data dalam Analisis Isi
- Data Kualitatif Data kualitatif dalam analisis isi biasanya berbentuk teks atau gambar yang dianalisis untuk menemukan tema, pola, atau konsep baru.
- Konteks sosial atau budaya yData Kuantitatif Data kuantitatif dalam analisis isi mengacu pada frekuensi atau jumlah kemunculan suatu elemen tertentu dalam data.
ETNOGRAFI
Penelitian etnografi merupakan metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada deskripsi, analisis, dan interpretasi pola budaya tertentu.
Persyaratan Penelitian Etnografi
- Yang jelas Penelitian etnografi memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial atau budaya di mana penelitian itu dilakukan.
- Peran Partisipatif Peneliti Peneliti dalam etnografi harus berperan sebagai partisipan aktif dalam kelompok yang diteliti.
- Etnografi longitudinal memerlukan waktu yang relatif lama dibandingkan metode penelitian lainnya.
- Refleksi dan Sensitivitas Budaya Peneliti perlu memikirkan secara mendalam perannya dalam penelitian, terutama bagaimana mereka dipandang oleh komunitas peneliti.
Jenis-Jenis Data dalam Penelitian Etnografi
- Observasi Partisipatif Observasi partisipatif merupakan teknik pengumpulan data terpenting dalam etnografi.Peneliti tidak hanya mengamati aktivitas kelompok dan komunitas yang ditelitinya, namun juga dapat terlibat langsung di dalamnya.
- Peran Partisipatif Peneliti Peneliti dalam etnografi harus berperan sebagai partisipan aktif dalam kelompok yang diteliti. Artinya peneliti terlibat langsung dalam aktivitas dan interaksi sosial, bukan sekedar mengamati dari luar.
- Jangka Panjang Etnografi membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan metode penelitian lainnya.
- Refleksi dan Sensitivitas Budaya Peneliti perlu memikirkan secara mendalam perannya dalam penelitian, terutama bagaimana mereka dipandang oleh komunitas peneliti.
Instrumen Penelitian Dalam Etnografi
- Peneliti sebagai instrumen utama Seperti yang telah disebutkan, peneliti merupakan instrumen penting dalam penelitian etnografi. Etnografi memerlukan penyertaan langsung dan refleksi pribadi atas apa yang telah diamati dan dialami.
- Alat perekam dan kamera Meskipun peneliti merupakan sarana utama, namun alat seperti perekam suara, video, dan kamera foto dapat membantu dalam pengumpulan data, terutama pada saat merekam wawancara atau kegiatan sosial.
- Buku Harian atau Catatan Lapangan Alat penting lainnya adalah buku harian atau catatan lapangan untuk mencatat hasil observasi, refleksi, dan wawancara.
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi Program Penelitian evaluasi program adalah kegiatan sistematis yang mengumpulkan informasi, menganalisisnya, dan memberikan evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Persyaratan Umum Evaluasi Program:
- Kriteria Manfaat : Evaluasi harus informatif dan memberikan informasi yang relevan kepada pengambil keputusan.
- Tepat waktu: Evaluasi harus tepat waktu dan membantu orang melakukan reorientasi. Periode evaluasi harus cukup lama untuk memberikan hasil yang akurat.
- Kelayakan: Desain evaluasi harus efektif dan konsisten dengan biaya yang ditentukan. Evaluasi perlu diatur dan dilaksanakan dengan cara yang hemat biaya.
- Integritas: Evaluasi harus dilakukan secara legal dan etis. Proses evaluasi harus sesuai dengan standar etika dan hukum yang berlaku.
Jenis Data dalam Penelitian Evaluasi Program
- Data Kualitatif Data kualitatif biasanya digunakan untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai pengalaman, persepsi, dan pendapat penerima manfaat serta pemangku kepentingan lainnya terkait program.Data ini berasal dari wawancara, diskusi kelompok terfokus, observasi, dan analisis dokumen.
- Data Kuantitatif Data kuantitatif digunakan untuk mengukur indikator kinerja yang telah ditentukan, seperti hasil pembelajaran, kepuasan, dan dampak finansial suatu program.Data ini biasanya berasal dari penelitian, pengujian, atau analisis statistik data manajemen program.
- Data Observasi Observasi lapangan juga dapat menjadi sumber data yang penting dalam evaluasi program, terutama bila peneliti ingin melihat langsung bagaimana program dilaksanakan atau bagaimana penerima manfaat berinteraksi dengannya.
PENELITIAN FENOMOLOGI
Fenomenologi Penelitian fenomenologi merupakan metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada deskripsi, analisis, dan interpretasi pengalaman hidup individu atau kelompok.
Persyaratan Penelitian Fenomenologi
- Pengalaman Subjektif sebagai Fokus Fenomenologi menekankan pengalaman subjektif individu terhadap fenomena yang diselidiki.
- Epoch atau Penangguhan Asumsi Salah satu prinsip utama fenomenologi adalah epoch.Hal ini mengharuskan peneliti untuk menangguhkan asumsi dan bias mengenai fenomena yang diteliti.
- Bias mereka terhadap fenomena yang diteliti. Artinya, peneliti harus mendekati pengalaman partisipan dengan pikiran terbuka dan berpikiran terbuka serta berusaha untuk benar-benar memahami perspektif mereka.
- Kedalaman Pengalaman Penelitian fenomenologis memerlukan pengkajian pengalaman yang lebih mendalam.
- Sampel yang terbatas namun relevan Dalam fenomenologi, sampel biasanya berukuran relatif kecil karena tujuan penelitian bukan untuk menghasilkan generalisasi, melainkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman individu.
Jenis-Jenis Data dalam Penelitian Fenomenologi
- Wawancara Mendalam Wawancara mendalam merupakan teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian fenomenologi.
- Deskripsi Narasi Selain wawancara, deskripsi naratif juga biasa digunakan dalam fenomenologi.
- Catatan Lapangan Peneliti fenomenologi juga sering menggunakan catatan lapangan untuk mencatat pengamatan tindakan, ekspresi, atau lingkungan partisipan selama wawancara.
Instrumen Penelitian Fenomenologi
- Dictaphone sangat penting dalam penelitian fenomenologi untuk merekam rincian pembicaraan pada saat wawancara mendalam.
- Buku Harian atau Catatan Pribadi Peserta Jika memungkinkan, peneliti dapat meminta peserta untuk menulis buku harian atau catatan pribadi yang menggambarkan pengalaman mereka selama periode waktu tertentu.
- Catatan Peneliti Catatan yang dibuat oleh peneliti selama atau setelah wawancara merupakan alat penting dalam fenomenologi.
NARATIF
Penelitian naratif adalah jenis penelitian kualitatif yang berfokus pada eksplorasi dan pemahaman pengalaman hidup individu atau kelompok melalui konstruksi narasi yang menjelaskan peristiwa, hubungan, dan konteks yang relevan.
Persyaratan Melakukan Penelitian Narasi
- Fokus pada pengalaman pribadi Penelitian naratif harus fokus secara eksplisit pada pengalaman pribadi individu.
- Partisipasi Peneliti Dalam penelitian naratif, fungsi peneliti tidak hanya sebagai pengumpul data tetapi juga sebagai penafsir cerita.
- Pengumpulan Cerita Berkelanjutan Pengumpulan data dalam penelitian naratif seringkali dilakukan secara iteratif atau bertahap.
- Konteks Mendalam Cerita individu tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial, budaya, dan sejarahnya.
Jenis Data dalam Penelitian Naratif
- Wawancara mendalam Wawancara adalah metode utama pengumpulan data naratif.
- Catatan Pribadi atau Buku Harian Beberapa penelitian naratif juga menggunakan catatan atau buku harian pribadi partisipan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci tentang pengalaman mereka.
- Dokumen atau Artefak Pribadi Dokumen yang berkaitan dengan pengalaman peserta seperti surat, email, foto, dan video dapat digunakan sebagai data pendukung.
- Observasi Meskipun kurang umum digunakan, observasi dapat menjadi bagian dari pengumpulan data naratif, terutama ketika peneliti ingin memahami bagaimana partisipan berinteraksi dengan lingkungannya dalam situasi sehari-hari.
Alat Penelitian dalam Penelitian Naratif
- Panduan Wawancara Terbuka Panduan wawancara dalam penelitian naratif biasanya semi-terstruktur, dengan peneliti mengajukan pertanyaan umum dan ruang disediakan bagi peserta untuk mengeksplorasi lebih jauh Masu.
- Teknik Mendengarkan Aktif Wawancara naratif mengharuskan peneliti menggunakan teknik mendengarkan aktif yang tidak hanya mendengarkan apa yang dikatakan partisipan, namun juga menangkap nuansa emosional dan pertimbangan yang lebih dalam.
- Dokumen Pendukung Selain wawancara, peneliti juga dapat menggunakan artefak seperti dokumen pribadi dan catatan reflektif dari partisipan untuk memperkaya narasi.
Teknik Validasi dalam Penelitian Naratif
- Triangulasi Triangulasi digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan membandingkan berbagai sumber data seperti wawancara, dokumen pribadi, dan observasi.
- Member Checking Member check adalah suatu proses dimana peneliti meminta partisipan untuk meninjau hasil analisis atau transkrip wawancara untuk memastikan bahwa interpretasi peneliti konsisten dengan maksud partisipan.
- Refleksivitas Peneliti Dalam penelitian naratif, peneliti harus selalu menyadari posisinya dalam proses penelitian dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi interpretasi.Refleksivitas membantu mengurangi bias dan menjaga objektivitas.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu metode penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui tindakan terencana dan refleksi terhadap hasil yang dicapai.
Jenis-Jenis Data dalam Penelitian Tindakan Kelas
- Data Kualitatif Data kualitatif berasal dari observasi, catatan lapangan, wawancara, dan refleksi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.
- Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari tes prestasi belajar, survei, atau instrumen pengukuran lainnya yang memberikan informasi obyektif tentang perubahan prestasi siswa.
- Data Observasi Selama proses pembelajaran dilakukan observasi untuk mengamati bagaimana respon siswa terhadap intervensi yang diberikan.
Instrumen Penelitian Penelitian Tindakan Kelas
- Instrumen Observasi Instrumen ini digunakan untuk mencatat interaksi siswa dengan guru serta reaksi siswa terhadap tindakan yang dilakukan.
- Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur perubahan pemahaman dan keterampilan siswa setelah dilaksanakan intervensi.
- Wawancara dan Survei Wawancara dan survei digunakan untuk memperoleh umpan balik langsung dari siswa dan guru mengenai tindakan yang diambil.
- Catatan Lapangan Guru dapat mencatat berbagai peristiwa penting selama proses pembelajaran.Catatan ini cocok digunakan sebagai bahan refleksi untuk tindakan siklus berikutnya.
Teknik Validasi Penelitian tindakan Kelas
- Triangulasi Data Metode ini menggunakan berbagai sumber data untuk memvalidasi temuan penelitian.Dengan membandingkan data dari berbagai alat seperti observasi, tes, dan wawancara, guru dapat memastikan bahwa hasil yang diperoleh konsisten.
- Pengecekan anggota Metode ini melibatkan pengecekan ulang hasil wawancara dan data kualitatif lainnya dengan partisipan untuk memastikan interpretasi peneliti konsisten dengan pengalaman dan pandangan partisipan.
- Pembekalan sejawat Validasi melalui diskusi dengan rekan sejawat membantu peneliti memperoleh perspektif berbeda dan menghindari bias dalam interpretasi data.
- Refleksi Berkelanjutan Dalam PTK, refleksi terus dilakukan sepanjang proses penelitian, tidak hanya setelah satu siklus tindakan selesai, tetapi untuk perbaikan tindakan pada siklus berikutnya.
PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT
Penelitian Penelitian dan pengembangan (R&D) adalah pendekatan sistematis untuk mengembangkan produk dan proses baru, atau menyempurnakan produk dan proses yang sudah ada. Metode ini banyak digunakan untuk menghasilkan inovasi praktis di bidang pendidikan, teknik, dan ilmu terapan.
Persyaratan untuk melakukan penelitian R&D
- Kebutuhan akan inovasi Penelitian R&D biasanya didasarkan pada kebutuhan untuk mengembangkan atau meningkatkan suatu produk tertentu.
- Fase Sistematis Penelitian dan studi pengembangan melibatkan fase sistematis mulai dari perencanaan hingga implementasi produk.
- Kerjasama multidisiplin Penelitian dan pengembangan sering kali memerlukan kerja sama antar berbagai disiplin ilmu.
- Perlunya pengujian produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D harus diuji untuk memastikan efektivitasnya dan dapat digunakan dalam situasi dunia nyata.
PENELITIAN STUDI KASUS
Penelitian Studi Kasus Penelitian studi kasus adalah pendekatan penelitian kualitatif yang sering digunakan untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang suatu fenomena, kelompok, atau individu tertentu dalam lingkungan dunia nyata.Dalam pendidikan, studi kasus sering digunakan untuk mengkaji situasi unik yang terjadi di sekolah, ruang kelas, dan institusi lainnya.
Persyaratan Penelitian Studi Kasus
- Fokus Penelitian yang Jelas dan Spesifik Penelitian studi kasus memerlukan fokus penelitian yang sangat spesifik.Peneliti harus mampu mendefinisikan dengan jelas masalah atau fenomena yang ditelitinya.
- Konteks yang terdefinisi dengan baik Karena studi kasus perlu dilakukan dalam konteks dunia nyata, peneliti perlu mendefinisikan konteks penelitian dengan tepat.Hal ini dapat berarti memahami lingkungan sosial, budaya, atau kelembagaan di mana penelitian dilakukan.
- Memilih Topik yang Sesuai Topik penelitian studi kasus hendaknya dipilih secara cermat dan mempunyai karakteristik yang relevan dengan masalah yang diteliti.Studi kasus cenderung luas dan rinci, sehingga jumlah topik penelitian biasanya sedikit.
- Observasi Berkelanjutan Studi kasus memerlukan observasi yang terus menerus dan detail.Para peneliti perlu berada di lapangan cukup lama untuk mengumpulkan cukup informasi dan memahami dinamika dan pola yang muncul.
Jenis data dalam studi kasus
- Data wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data utama dalam studi kasus.Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, semi terstruktur, atau tidak terstruktur tergantung kebutuhan penelitian.
- Data Observasi Observasi langsung memungkinkan peneliti mengamati dan mencatat perilaku dan interaksi di lapangan. Observasi bisa bersifat partisipatif, bila peneliti terlibat langsung dalam kegiatan, atau non partisipatif, bila peneliti hanya mengamati dari luar.
- Dokumen dan Arsip Studi kasus juga sering menggunakan data dari berbagai dokumen, seperti dokumen pembelajaran, laporan sekolah, RPP, dan surat menyurat. Data Sekunder Selain data primer, peneliti juga dapat menggunakan data sekunder hasil penelitian terdahulu dan data statistik yang tersedia.