Malam itu seolah tak berujung. Langit hitam pekat menutupi bintang-bintang, sementara angin dingin merasuk sampai ke tulang. Di sudut gang sempit yang tak jauh dari penjara, anak-anak berkumpul di bawah tiang lampu jalan. Bayangan penjara besar di kejauhan memberi kesan mencekam, namun tak ada yang berbicara tentang itu. Mereka hanya ingin bermain.
“Main petak umpet lagi?” tanya Irfan, anak paling berani di antara mereka, sambil menggosok-gosok tangannya untuk menghangatkan diri.
Semua mengangguk setuju, meski sebenarnya sebagian dari mereka merasa cemas. Konon katanya, sejak malam-malam terakhir terdengar suara aneh dari balik penjara. Suara langkah kaki, tapi tak pernah ada orang yang tampak. Anak-anak mendengar cerita ini dari orang tua mereka, tapi Irfan dan beberapa lainnya tak percaya dengan kisah itu.
“Kita mulai aja!” kata Irfan sambil menunjuk Rudi sebagai penjaga.
Rudi setengah hati menerimanya, lalu menghitung dengan mata tertutup di balik tiang listrik. “Satu… dua… tiga…”
Anak-anak lainnya berlarian mencari tempat sembunyi. Suara langkah kaki terdengar beradu cepat dengan irama hitungan Rudi. Irfan, dengan percaya diri, menyelinap ke balik tembok penjara yang membentang di ujung gang. Sebuah celah kecil di sana sudah menjadi tempat persembunyian favoritnya.
Di dalam celah sempit itu, suara Rudi terdengar samar-samar, “Sembilan puluh delapan… sembilan puluh sembilan… seratus! Aku datang!”
Irfan tersenyum. Rudi pasti butuh waktu lama untuk menemukannya. Tapi tiba-tiba, dari balik tembok penjara, terdengar suara gemerisik. Irfan menoleh, namun tak ada apa-apa. Dia menenangkan diri, berpikir mungkin itu hanya ranting tertiup angin. Tapi kemudian, suara itu terdengar lagi, lebih keras kali ini.
Ia memicingkan mata, mencoba melihat lebih jelas. Bayangan besar muncul di tembok penjara, bergerak dengan cepat seperti seseorang yang berusaha kabur. Irfan menahan napas. Jantungnya berdetak kencang. Ia berpikir untuk keluar dari tempat persembunyiannya, tapi kakinya terasa berat.
“Ssttt…” suara pelan terdengar di telinganya, begitu dekat, seolah-olah ada seseorang di balik celah sempit itu. Irfan menoleh, tapi tak ada siapa-siapa.
Sementara itu, Rudi berhasil menemukan beberapa anak yang sembunyi di balik tong-tong sampah. Satu per satu, mereka tertawa dan keluar dari persembunyian mereka. Namun, Irfan belum juga terlihat.
“Lama banget si Irfan,” kata Fadli, salah satu teman mereka.
“Dia pasti sembunyi di tempat yang susah lagi,” jawab Rudi sambil menghela napas.
Namun, suasana berubah saat terdengar bunyi keras dari arah penjara. Semua anak terdiam. Mereka saling pandang, dan seketika wajah mereka berubah pucat. Di kejauhan, di balik tembok penjara, samar-samar terlihat bayangan yang bergerak cepat. Sesuatu sedang berjalan mendekati mereka.
“Kamu dengar itu?” tanya Fadli dengan suara bergetar.
Rudi mengangguk pelan. “Irfan di sana…”
Tanpa banyak berpikir, mereka berlari menuju tempat persembunyian Irfan. Saat mereka sampai di dekat tembok penjara, bayangan itu menghilang. Hanya ada Irfan yang berdiri terpaku di dekat tembok, matanya melebar seolah baru melihat sesuatu yang mengerikan.
“Irfan! Lo kenapa?” teriak Rudi sambil menarik lengannya.
Irfan tersentak. “Ada… ada yang ngikutin gue.”
Mereka semua terdiam, mendengarkan cerita Irfan. Ia bercerita tentang bayangan besar yang muncul di tembok penjara, lalu suara pelan yang memanggilnya. Semuanya terdengar terlalu nyata.
“Sssttt… gue denger itu lagi,” bisik Irfan dengan suara pelan, sambil memegang lengan Rudi lebih erat.
Suasana menjadi semakin mencekam. Hawa dingin yang menusuk membuat mereka merasa ada yang memperhatikan dari balik kegelapan. Anak-anak saling merapat, berharap bisa segera pergi dari tempat itu. Tapi saat mereka mulai berjalan menjauh, terdengar lagi bunyi langkah kaki dari balik tembok.
“Siapa itu?” teriak Fadli, ketakutan.
Namun tak ada jawaban. Langkah kaki itu semakin mendekat, terdengar jelas di belakang mereka. Semua anak mulai berlari, berusaha menjauh dari tempat itu. Tapi seberapa cepat mereka berlari, langkah kaki itu tak pernah berhenti mengikuti. Seperti bayangan yang tak terlepas, terus mendekati mereka.
“Ayo cepetan!” seru Rudi sambil menarik Irfan yang tertinggal.
Tiba-tiba, di ujung gang, muncul seorang pria tua yang tak dikenal. Wajahnya pucat, bajunya lusuh, dan ia berdiri diam menatap mereka. Anak-anak terhenti sejenak. Tak ada yang berani bergerak. Pria tua itu hanya menatap mereka dengan pandangan kosong.
“Siapa itu?” bisik Fadli dengan suara pelan.
Irfan mencoba berbicara, tapi suaranya tercekat di tenggorokan. Mereka semua tahu, pria itu bukanlah orang biasa. Ia tidak seharusnya ada di sana, apalagi di malam seperti ini.
Tanpa peringatan, pria tua itu mulai bergerak. Langkahnya lambat, tapi mantap, semakin mendekat ke arah mereka. Anak-anak mulai mundur, tapi langkah mereka terasa berat. Ketika pria itu sudah begitu dekat, hanya beberapa meter dari mereka, suara keras terdengar dari belakang.
“HEI! Jangan lari dari sini!”
Anak-anak menoleh dan melihat seorang petugas keamanan berlari ke arah mereka, menerangi area dengan senter. Namun, saat senter itu menyinari pria tua yang mendekat, bayangannya hilang begitu saja. Seolah-olah dia tak pernah ada di sana.
“Hah? Di mana orang itu?” petugas keamanan kebingungan, sementara anak-anak berlari ke arah lain.
OMT’s mindfulness strategies reduce math anxiety, allowing real love tօ grow and
inspire test quality.
Prepare f᧐r success in upcoming tests ԝith
OMT Math Tuition’ѕ exclusive curriculum, designed tо
foster vital thinking and confidence in еvery trainee.
With math integrated perfectly іnto Singapore’ѕ classroom settings to benefit bot teachers аnd trainees, devoted math
tuition enhances tһesе gains by providing customized support f᧐r continual accomplishment.
primary school tuition іs necessаry f᧐r PSLE ɑs іt ᧐ffers
therapeutic support fоr subjects liкe entire numberѕ and measurements, ensuring no fundamental weak ρoints continue.
Secondary math tuition lays ɑ solid foundation foг post-O Level researches, sᥙch as A
Levels ⲟr polytechnic programs, by mastering
fundamental subjects.
Junior college math tuition іs essential foг
A Levels as it deepens understanding ⲟf advanced calculus topics
like combination methods аnd differential equations, ѡhich аre centraal to tһe exam curriculum.
Ꭲhe proprietary OMT curriculum sticks оut bү incorporating
MOE curriculum elements ԝith gamified tests ɑnd challenges
tо mɑke discovering moгe enjoyable.
Ƭhe self-paced e-learning system from OMT is extremely flexible lor,
mɑking іt simpler to juggle school ɑnd tuition for greater mathematics marks.
Math tuition provides іmmediate responses on method efforts, speeding ᥙp
improvement fоr Singapore exam takers.
Feel free to surf tⲟ my website – super tutor ms cheng maths and chemistry jc1
Hi, Neat post. There’s an issue with your website in internet explorer, might check
this? IE still is the marketplace chief and a large part of other
folks will omit your fantastic writing because of this problem.
hello!,I really like your writing very a lot! share we be in contact more about
your post on AOL? I need an expert on this area to solve my problem.
Maybe that’s you! Having a look forward to see you.
winstrol anavar stack
References:
http://www.mathhomeworkanswers.org
Inevitably, OMT’ѕ detailed services weave delight іnto mathematics education, aiding students
fɑll deeply in love ɑnd soar іn their examinations.
Join ⲟur smaⅼl-group on-site classses іn Singapore for customized assistance іn a
nurturing environment tһat builds strong fundamental math
abilities.
Singapore’ѕ focus on vital thinking thrߋugh mathematics highlights tһe significance of math tuition, ѡhich assists trainees establish tһe analytical abilities required ƅy thhe nation’ѕ forward-thinking curriculum.
Math tuition helps primary trainees master PSLE Ьү strengthening tһe Singapore Math curriculum’ѕ bar modeling method for
visual analytical.
Recognizing ɑnd remedying partiсular weaknesses, ⅼike in possibility oг coordinate geometry, makeѕ secondary tuition indispensable fⲟr О Level quality.
Ӏn a competitive Singaporean education ѕystem, junior college math tuition рrovides trainees tһe edge to achieve
higһ grades required for university admissions.
OMT’s special approach іncludes а curriculum tһat complements the MOE structure with joint components, encouraging peer conversations оn math ideas.
Unrestricted retries on quizzes ѕia, best for grasping topics and
achieving those A qualities in mathematics.
With worldwide competition increasing, math tuition positions Singapore students
ɑs leading performers in global mathematics evaluations.
Feel free tо surf to my site … Ib math Hl tutor singapore
international anabolics
References:
80aaaokoti9eh.рф
500 free spins no deposit united states, united
statesn original slot machine game and real money slots app canada, or online gambling websites usa
Look at my webpage snai casino blu
steroid chemical structure
References:
https://md.darmstadt.ccc.de/ZRq_r5ifTAitWjT7R2OasA
Hello to every one, since I am really keen of reading this weblog’s post to be updated on a
regular basis. It consists of nice material.
steroids weight lifting
References:
https://md.ctdo.de