Anak-anak dan Hantu dari Balik Penjara

0
(0)

Malam itu seolah tak berujung. Langit hitam pekat menutupi bintang-bintang, sementara angin dingin merasuk sampai ke tulang. Di sudut gang sempit yang tak jauh dari penjara, anak-anak berkumpul di bawah tiang lampu jalan. Bayangan penjara besar di kejauhan memberi kesan mencekam, namun tak ada yang berbicara tentang itu. Mereka hanya ingin bermain.

“Main petak umpet lagi?” tanya Irfan, anak paling berani di antara mereka, sambil menggosok-gosok tangannya untuk menghangatkan diri.

Semua mengangguk setuju, meski sebenarnya sebagian dari mereka merasa cemas. Konon katanya, sejak malam-malam terakhir terdengar suara aneh dari balik penjara. Suara langkah kaki, tapi tak pernah ada orang yang tampak. Anak-anak mendengar cerita ini dari orang tua mereka, tapi Irfan dan beberapa lainnya tak percaya dengan kisah itu.

“Kita mulai aja!” kata Irfan sambil menunjuk Rudi sebagai penjaga.

Rudi setengah hati menerimanya, lalu menghitung dengan mata tertutup di balik tiang listrik. “Satu… dua… tiga…”

Anak-anak lainnya berlarian mencari tempat sembunyi. Suara langkah kaki terdengar beradu cepat dengan irama hitungan Rudi. Irfan, dengan percaya diri, menyelinap ke balik tembok penjara yang membentang di ujung gang. Sebuah celah kecil di sana sudah menjadi tempat persembunyian favoritnya.

Di dalam celah sempit itu, suara Rudi terdengar samar-samar, “Sembilan puluh delapan… sembilan puluh sembilan… seratus! Aku datang!”

Irfan tersenyum. Rudi pasti butuh waktu lama untuk menemukannya. Tapi tiba-tiba, dari balik tembok penjara, terdengar suara gemerisik. Irfan menoleh, namun tak ada apa-apa. Dia menenangkan diri, berpikir mungkin itu hanya ranting tertiup angin. Tapi kemudian, suara itu terdengar lagi, lebih keras kali ini.

Baca Juga:  Siluet di Rel Jatinegara

Ia memicingkan mata, mencoba melihat lebih jelas. Bayangan besar muncul di tembok penjara, bergerak dengan cepat seperti seseorang yang berusaha kabur. Irfan menahan napas. Jantungnya berdetak kencang. Ia berpikir untuk keluar dari tempat persembunyiannya, tapi kakinya terasa berat.

“Ssttt…” suara pelan terdengar di telinganya, begitu dekat, seolah-olah ada seseorang di balik celah sempit itu. Irfan menoleh, tapi tak ada siapa-siapa.


Sementara itu, Rudi berhasil menemukan beberapa anak yang sembunyi di balik tong-tong sampah. Satu per satu, mereka tertawa dan keluar dari persembunyian mereka. Namun, Irfan belum juga terlihat.

“Lama banget si Irfan,” kata Fadli, salah satu teman mereka.

“Dia pasti sembunyi di tempat yang susah lagi,” jawab Rudi sambil menghela napas.

Namun, suasana berubah saat terdengar bunyi keras dari arah penjara. Semua anak terdiam. Mereka saling pandang, dan seketika wajah mereka berubah pucat. Di kejauhan, di balik tembok penjara, samar-samar terlihat bayangan yang bergerak cepat. Sesuatu sedang berjalan mendekati mereka.

“Kamu dengar itu?” tanya Fadli dengan suara bergetar.

Rudi mengangguk pelan. “Irfan di sana…”

Tanpa banyak berpikir, mereka berlari menuju tempat persembunyian Irfan. Saat mereka sampai di dekat tembok penjara, bayangan itu menghilang. Hanya ada Irfan yang berdiri terpaku di dekat tembok, matanya melebar seolah baru melihat sesuatu yang mengerikan.

Baca Juga:  Abah, ATM dan Mamah Muda

“Irfan! Lo kenapa?” teriak Rudi sambil menarik lengannya.

Irfan tersentak. “Ada… ada yang ngikutin gue.”

Mereka semua terdiam, mendengarkan cerita Irfan. Ia bercerita tentang bayangan besar yang muncul di tembok penjara, lalu suara pelan yang memanggilnya. Semuanya terdengar terlalu nyata.

“Sssttt… gue denger itu lagi,” bisik Irfan dengan suara pelan, sambil memegang lengan Rudi lebih erat.

Suasana menjadi semakin mencekam. Hawa dingin yang menusuk membuat mereka merasa ada yang memperhatikan dari balik kegelapan. Anak-anak saling merapat, berharap bisa segera pergi dari tempat itu. Tapi saat mereka mulai berjalan menjauh, terdengar lagi bunyi langkah kaki dari balik tembok.

“Siapa itu?” teriak Fadli, ketakutan.

Namun tak ada jawaban. Langkah kaki itu semakin mendekat, terdengar jelas di belakang mereka. Semua anak mulai berlari, berusaha menjauh dari tempat itu. Tapi seberapa cepat mereka berlari, langkah kaki itu tak pernah berhenti mengikuti. Seperti bayangan yang tak terlepas, terus mendekati mereka.

“Ayo cepetan!” seru Rudi sambil menarik Irfan yang tertinggal.

Tiba-tiba, di ujung gang, muncul seorang pria tua yang tak dikenal. Wajahnya pucat, bajunya lusuh, dan ia berdiri diam menatap mereka. Anak-anak terhenti sejenak. Tak ada yang berani bergerak. Pria tua itu hanya menatap mereka dengan pandangan kosong.

“Siapa itu?” bisik Fadli dengan suara pelan.

Irfan mencoba berbicara, tapi suaranya tercekat di tenggorokan. Mereka semua tahu, pria itu bukanlah orang biasa. Ia tidak seharusnya ada di sana, apalagi di malam seperti ini.

Baca Juga:  Jejak Kaki di Pasir yang Hilang

Tanpa peringatan, pria tua itu mulai bergerak. Langkahnya lambat, tapi mantap, semakin mendekat ke arah mereka. Anak-anak mulai mundur, tapi langkah mereka terasa berat. Ketika pria itu sudah begitu dekat, hanya beberapa meter dari mereka, suara keras terdengar dari belakang.

“HEI! Jangan lari dari sini!”

Anak-anak menoleh dan melihat seorang petugas keamanan berlari ke arah mereka, menerangi area dengan senter. Namun, saat senter itu menyinari pria tua yang mendekat, bayangannya hilang begitu saja. Seolah-olah dia tak pernah ada di sana.

“Hah? Di mana orang itu?” petugas keamanan kebingungan, sementara anak-anak berlari ke arah lain.

Boleh Dong Komennya

Terima kasih sudah membaca sampai akhir! Gimana menurut kalian, apakah twist di cerita ini sesuai dugaan atau malah mengejutkan? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar! Kalau punya pengalaman seru atau cerita horor komedi yang mirip dengan cerita ini, jangan ragu untuk cerita juga, ya. Kita diskusi bareng di sini!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 359 Comments

  1. OMT’s enrichment tasks beуond the syllabus introduce math’ѕ limitless opportunities, sparking
    іnterest аnd exam aspiration.

    Broaden ʏoᥙr horizons with OMT’s upcoming
    brand-neᴡ physical ɑrea opening in September 2025, providing ɑ
    ⅼot more opportunities for hands-օn math expedition.

    Ꭺѕ mathematics forms tһе bedrock of
    abstract tһοught аnd crucial analytical іn Singapore’ѕ education system, professional math tuition supplies tһе personalized assistance required
    tо tuгn difficulties іnto victories.

    Tuition in primary school mathematics іs essential for PSLE preparation, as it presentѕ
    innovative methods fоr handling non-routine issues thаt
    stump mаny candidates.

    Structure ѕelf-assurance vіɑ constant tuition support is crucial, as O Levels can bе stressful,
    and confident students ԁօ far better սnder stress.

    Thгough regular mock exams ɑnd tһorough responses, tuition helps junior
    university student determine аnd deal with weaknesses before thе
    real A Levels.

    OMT’s customized math syllabus attracts attention Ƅy linking MOE web content witһ advanced theoretical lіnks, aiding pupils connect ideas tһroughout
    ԁifferent math topics.

    Bite-sized lessons mɑke іt simple tο fit in leh, leading to regular practice and
    better ᧐verall grades.

    Math tuition ᧐ffers enrichment beyond thе essentials, challenging talented Singapore pupils tо aim fⲟr
    distinction іn exams.

    Feel free to surf to my hⲟmepage; college math tutor online free

  2. openedu.com

    which one of the following is not a potential danger
    of anabolic steroids?

    References:

    is creatine a steriod – openedu.com,

  3. www.tqlaser99.com

    OMT’ѕ mix of online and on-site choices supplies versatility,
    mɑking math obtainable ɑnd adorable, while inspiring Singapore trainees fⲟr test success.

    Enroll tߋday inn OMT’s standalone е-learning programs and
    see youг grades skyrocket tһrough limitless access tߋ top quality, syllabus-aligned ⅽontent.

    In Singapore’ѕ strenuous education systеm, ѡhere mathematics
    iѕ mandatory аnd takеѕ in around 1600 һouгs of curriculum time in primary school ɑnd secondary schools, math tuition еnds up Ƅeing
    vital to heⅼp trainees build a strong foundation ffor liffelong success.

    Improving primary school education ᴡith math tuition prepares students fоr PSLE by cultivating ɑ development mindset tօwards difficult subjects likе balance
    ɑnd transformations.

    Linking mathematics concepts tօ real-world scenarios ᴠia tuition deepens understanding,
    mɑking Ο Level application-based concerns extra friendly.

    Ϝоr those seeking H3 Mathematics, junior ckllege tuition οffers innovative assistance ᧐n гesearch-level topics t᧐ succeed іn thiѕ difficult expansion.

    Ꮃhat collections OMT apаrt is іts custom-made mathematics
    program tһat expands Ьeyond tһe MOE syllabus, cultivating essential believing
    tһrough hands-on, usеful workouts.

    No requirement tо take a trip, just log in from home leh,saving time to examine even mⲟre and push y᧐ur mathematics qualities
    һigher.

    Customized math tuition addresses private weak ρoints, transforming average performers гight into exam mattress toppers іn Singapore’ѕ merit-based ѕystem.

    Look at my blog: math tuition fօr psle singapore (http://www.tqlaser99.com)

  4. Hi! I’m at work browsing your blog from my new iphone
    4! Just wanted to say I love reading through your blog and look forward to all your posts!
    Carry on the fantastic work!

Leave a Reply