Perenialisme dan Esensialisem dalam Pendidikan

0
(0)

Konsep Perenialisme dan Esensialisme

Dalam filsafat pendidikan, perenialisme dan esensialisme adalah dua aliran pemikiran yang sering dikaitkan dengan pendidikan berbasis tradisi dan nilai-nilai fundamental. Kedua aliran ini berfokus pada tujuan utama pendidikan yang berkaitan dengan pemeliharaan warisan budaya, moralitas, dan pembentukan karakter. Meskipun keduanya memiliki prinsip yang berbeda dalam hal pendekatan, mereka sama-sama melihat pendidikan sebagai sarana untuk membekali murid dengan pengetahuan dan keterampilan yang abadi dan esensial.

Perenialisme: Kebenaran yang Abadi

Perenialisme adalah pandangan filosofis yang berakar pada keyakinan bahwa ada nilai-nilai, pengetahuan, dan kebenaran yang bersifat abadi, yang berlaku universal sepanjang waktu dan tempat. Perenialis percaya bahwa pendidikan seharusnya berfokus pada warisan intelektual dan budaya yang telah teruji oleh waktu. Tokoh-tokoh perenialisme seperti Thomas Aquinas dan Mortimer Adler berpendapat bahwa pendidikan harus mengajarkan karya-karya besar dari peradaban Barat, seperti filsafat klasik dan literatur yang mengandung gagasan abadi tentang moralitas, etika, dan kebenaran.

Dalam perenialisme, kurikulum dipandang sebagai alat untuk membawa murid memahami gagasan yang mendalam dan fundamental tentang kehidupan dan masyarakat. Karya-karya Aristoteles, Plato, dan para pemikir besar lainnya dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang relevan untuk generasi sekarang dan masa depan. Perenialis juga menekankan pentingnya pembentukan karakter, di mana murid diajarkan untuk menghargai nilai-nilai moral yang abadi, seperti keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab.

Baca Juga:  Introduction to Poetry

Esensialisme: Penguasaan Nilai-Nilai Dasar

Esensialisme, di sisi lain, lebih pragmatis dalam pendekatannya terhadap pendidikan. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap gagasan-gagasan progresif dalam pendidikan yang lebih fleksibel dan eksperimental. Esensialisme berfokus pada penguasaan pengetahuan inti dan keterampilan dasar yang dianggap penting bagi setiap individu untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat. Esensialis seperti William Bagley percaya bahwa pendidikan harus menekankan disiplin intelektual dan karakter yang kuat, serta memberikan murid fondasi yang kokoh dalam hal matematika, ilmu pengetahuan, literasi, dan sejarah.

Esensialisme menekankan pentingnya otoritas guru dalam proses pembelajaran. Guru dianggap sebagai sosok yang memiliki pengetahuan lebih dan bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai dan pengetahuan yang penting kepada murid. Dalam pandangan esensialisme, guru harus memberikan arahan yang jelas, mendisiplinkan murid, dan memastikan bahwa mereka menguasai materi pelajaran yang esensial sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan yang lebih lanjut.

Pendidikan Berbasis Tradisi dan Nilai-Nilai Esensial

Pendidikan berbasis tradisi dan nilai-nilai esensial mengambil banyak elemen dari kedua aliran ini. Di dalamnya, terdapat keyakinan bahwa pendidikan harus berfungsi untuk memelihara tradisi-tradisi budaya yang telah terbukti penting bagi pengembangan masyarakat yang stabil dan beradab. Selain itu, pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral yang esensial dalam diri murid, dengan harapan bahwa mereka akan mampu menjadi individu yang bermartabat dan bertanggung jawab.

Baca Juga:  Panduan Praktis Desain Penelitian Korelasi

Menjaga Tradisi melalui Pendidikan

Pendidikan berbasis tradisi tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga memastikan bahwa murid memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan warisan intelektual yang ada. Melalui kurikulum yang berfokus pada sejarah, literatur klasik, dan filsafat, murid diajak untuk merenungkan warisan pemikiran manusia yang telah dibangun selama berabad-abad. Hal ini dianggap penting karena tradisi memberikan identitas dan arah bagi individu serta masyarakat.

Di sini, perenialisme berperan penting dalam menjaga gagasan-gagasan besar yang menjadi landasan peradaban. Karya-karya klasik yang dibaca oleh murid mengajarkan mereka untuk merenungkan isu-isu mendalam tentang kehidupan, masyarakat, dan nilai-nilai moral. Pendidikan seperti ini tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada aspek spiritual dan etika, di mana murid diajak untuk melihat melampaui kehidupan sehari-hari dan memahami peran mereka dalam konteks yang lebih luas.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

This Post Has 4,188 Comments

  1. udintogel

    The portfolio tracking tools are intuitive UI and responsive team. The updates are frequent and clear.

  2. SpiritSwap

    Wow! This is a cool platform. They really do have the seamless withdrawals. Great for cross-chain swaps with minimal slippage.

  3. Leia

    roulette odds united statesn, usa how to
    do the casino royale chip trick, Leia, sign up bonus and usa casinos free spins,
    or best casino bonuses no deposit uk

  4. Davidpeala

    лекарства от тревоги Лекарства от тревоги — это широкий спектр медикаментозных препаратов, используемых для уменьшения симптомов тревоги, таких как беспокойство, страх, напряжение и паника. Основные классы лекарств, применяемых для лечения тревоги, включают антидепрессанты, анксиолитики и бета-блокаторы. Антидепрессанты, такие как селективные ингибиторы обратного захвата серотонина (СИОЗС) и селективные ингибиторы обратного захвата серотонина и норадреналина (СИОЗСН), часто являются препаратами первой линии для лечения тревожных расстройств. Они помогают регулировать уровень серотонина и норадреналина в мозге, что способствует уменьшению тревоги и улучшению настроения. Анксиолитики, такие как бензодиазепины, обладают быстрым успокаивающим эффектом и могут использоваться для краткосрочного облегчения острых симптомов тревоги. Однако они имеют потенциал для развития зависимости и побочных эффектов, поэтому их применение должно быть ограничено и контролироваться врачом. Бета-блокаторы, такие как пропранолол, могут использоваться для уменьшения физических симптомов тревоги, таких как учащенное сердцебиение, дрожь и потливость. Важно отметить, что выбор лекарства и его дозировка должны определяться врачом на основе индивидуальных особенностей пациента и типа тревожного расстройства. Не следует самостоятельно начинать или прекращать прием лекарств от тревоги, так как это может привести к нежелательным последствиям. Кроме того, медикаментозное лечение тревоги часто дополняется психотерапией и другими методами, такими как релаксационные техники и изменение образа жизни.

Leave a Reply